Dishutbunak Tetapkan Flu Burung

Dishutbunak Tetapkan Flu Burung

MAJALENGKA – Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan (Dishutbunak) Kabupaten Majalengka menetapkan kasus kematian ayam mendadak di Dusun Panglayungan, Desa/Kecamatan Panyingkiran, Selasa (22/4) positif flu burung. Hal tersebut berdasarkan pemeriksaan di lapangan dilihat dari hasil refites pihaknya, Kamis (24/4). Kasi Kesehatan Hewan Dishutbunak Majalengka drh Siti Nurini menjelaskan, jika dilihat dari ciri-ciri kematian ayam secara mendadak milik warga setempat diketahui positif terjangkit virus H5N1, dikuatkan pula dengan penelitian di lokasi. Hanya saja, pihaknya masih perlu melakukan uji laboratorium terhadap hasil pemeriksaan sementara bersama petugas tersebut. “Kami belum menemukan adanya penularan virus tersebut dari unggas ke manusia. Namun masih dalam struktur penularan antara unggas ke unggas lainnya,” jelasnya. Dengan adanya temuan kasus flu burung di Majalengka ini, pihaknya mengimbau kepada masyarakat khususnya di Desa Panyingkiran agar lebih memperhatikan kebersihan kandang ternak. Adapun dengan bangkai ayam ternak untuk secepatnya dimusnahkan dengan cara dikubur untuk meminimalisir tingkat penularan ke unggas lain. Sejauh ini pihaknya sudah memberikan antisipasif sedini mungkin. Menurut dia, kasus ini diakibatkan soal pakan dan kebersihan kandang pada beberapa unggas tersebut. Terlebih, kondisi cuaca juga sangat mempengaruhi faktor kesehatan pada unggas. “Kami sudah menangani kasus ini secara serius. Kematian ayam dengan jumlah puluhan ini bukan tidak mungkin akibat faktor cuaca. Kita juga sudah melakukan penanganan seperti dilakukan penyemprotan desinfektan kepada sejumlah kandang milik warga dan sudah dibersihkan,” ujarnya. Sebelumnya, puluhan ekor ayam milik warga Blok Panglayungan Desa/Kecamatan Panyingkiran ditemukan mati mendadak. Dalam kurun waktu dua hari saja, sudah lebih dari 60 ekor ayam milik warga ditemukan mati tanpa diketahui penyebabnya. Kematian ayam yang terjadi secara mendadak dalam jumlah mencapai puluhan itu membuat warga setempat cemas. Kematian ayam secara mendadak juga memiliki cirri-ciri yang sama. “Puluhan ayam yang mati mendadak di sini ciri-cirinya mengeluarkan liur, tubuhnya juga membiru kehitaman,” tutur warga setempat Andi. Ia mengungkapkan, peristiwa tersebut tentunya membuat masyarakat khawatir akibat kematian ayam secara mendadak tersebut terus bertambah. Jumlahnya mencapai puluhan ekor. Di samping itu, pada tubuh ayam ditemukan ciri yang sama seperti ayam yang mati sehari sebelumnya. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: