Sawah yang Terdampak Sekitar 10 Hektare

Sawah yang Terdampak Sekitar 10 Hektare

MAJALENGKA – Hingga hari ketiga peristiwa pergerakan struktur tanah di Desa Wangkelang, Kecamatan Cingambul tepatnya di kawasan kaki Gunung Bitung, belum diketahui secara rinci berapa jumlah hektare areal persawahan yang terdampak. Pasalnya, Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kabupaten Majalengka sampai saat ini belum mendapatkan laporan baik lisan maupun tertulis dari penyuluh pertanian desa setempat. Kepala Distankan H Wawan Suwandi MP mengaku pihaknya belum mengetahui secara pasti luasan tanah pertanian yang terkena dampak dari pergerakan tanah di desa tersebut. Namun demikian, berdasarkan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majalengka, diperkirakan ada sekitar 10 hektare tanah sawah dan tanah darat. Pasalnya, pihaknya hanya melihat dari dampak bencana tersebut. Seperti apakah tanaman hancur dari dampak itu baru akan melaporkan ke instansi pusat. “Untuk saat ini berdasarkan komunikasi kami dengan BPBD, tanaman terlihat masih ada dan belum hancur atau rusak. Karena kategori kerugian klasifikasinya yakni jika umur tanaman satu sampai dengan 30 hari rusak itu merupakan gagal tanam. Adapun 30 hari selanjutnya masuk kategori gagal panen,” jelasnya. Berdasarkan informasi dari pemdes setempat, kata Wawan, retakan tanah di wilayah tersebut panjangnya sekitar 1.000 meter dengan lebar sekitar 60 sentimeter. Selain itu kedalaman ambles mencapai 4 meter, namun belum merusak areal pertanian karena itu berada di bawah kaki gunung. Kendati demikian, pihaknya akan menelusuri terkait penyebab musibah tersebut apakah menganggu dan berdampak kepada tanaman padi atau tidak. “Ini masih kelihatan pergeseran tanahnya belum terlihat rusak ke tanaman sekitar. Kami belum menerima laporan berapa jumlah luasan areal pertaniannya,” katanya. Menurutnya, yang pasti dinas akan melaporkan ke tingkat pusat terkait sejumlah musibah di antaranya kekeringan, longsor dan sejumlah bencana seperti pergerakan tanah di Desa Wangkelang tersebut. Karenanya, Distankan Majalengka mengimbau kepada pemdes maupun pemcam untuk secepatnya melaporkan jika memang ada sejumlah areal pertanian terkena dampak dari musibah tersebut. “Nanti kita akan tindaklanjuti secepatnya. Karena kalau untuk memberikan bantuan seperti bansos jika memang masyarakat merugi akibat lahan pertaniannya puso, kami tidak memiliki anggaran sendiri. Kami hanya bisa melaporkan ke pusat terkait bansos dari musibah itu,” pungkasnya. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: