Dikejutkan Gol Cepat
LISBON – Ambisi Juventus merengkuh trofi Europa League musim ini terganjal. Jawara kompetisi serie A Italia dua musim berturut-turut yang berpotensi hat-trick tersebut kalah di leg pertama semifinal kemarin (25/4). Tandang ke kandang Benfica Portugal, Nyonya Tua –julukan Juventus– harus menyerah 1-2. Tidak ada jalan lain, untuk membalikkan keadaan Juve harus menang di leg kedua yang berlangsung di kandang sendiri 1 Mei mendatang. Cukup dengan 1-0 atau selisih dua gol. Kalau itu bisa mereka lakukan maka anak buah Antonio Conte itu akan bisa merasakan final di kandang sendiri 14 Mei mendatang. Dalam pertandingan yang berlangsung di Estadio do Sport Lisboa e Benfica, tuan rumah langsung unggul saat babak pertama baru berjalan tiga menit. Ezequiel Garay sukses menanduk bola hasil sepak pojok Miralem Sulejmani. Gianluigi Buffon yang menjaga gawang Juventus gagal membendungnya. Pasukan Bianconeri —julukan lain Juve— berhasil menyamakan keudukan lewat Carlos Tevez di menit ke-73. Sayang, satu poin yang sudah ada dalam genggaman Juve tersebut harus lepas saat pertandingan kurang enam menit setelah tuan rumah mampu menambah satu gol lewat Lima Dos Santos. “Saya kira ada penyesalan besar untuk hasil yang tidak adil ini,” kata Conte. ”Strategi permainan tidak berjalan maksimal setelah gawang kami dibobol dalam tempo yang sangat cepat,’’ keluh pria yang sudah dua kali menjadi pelatih terbaik di dataran Italia itu. Menurut Conte, tim besutannya baru bisa mengendalikan tempo permainan setelah turun minum. Instruksi untuk bermain terbuka dengan memaksimalkan long passing yang dia berikan di ruang ganti, berhasil merepotkan barisan pertahanan The Eagle —julukan Benfica- di babak kedua. Hasilnya adalah gol Tevez di menit ke-73. Setelah itu, Juventus terus berambisi menambah gol dan memenangkan pertandingan. Namun, ambisi tersebut menjadi boomerang, karena keasyikan menyerang, mereka lupa menjaga lini pertahanan. “Ini fakta yang sangat memalukan. Saat kami berupaya untuk mencetak gol kedua, barisan belakang seperti tertidur,” keluh Conte. ’’Kami memang tertidur, itu adalah kenyataan bahwa mereka (bek Juve, red) seperti sedang tidur siang di sana,’’ tegasnya. Jorge Jesus, pelatih Benfica mengatakan bahwa, itu adalah kemenangan sangat berharga yang baru saja mereka capai. Sebab, selain hasil tersebut membuat satu kaki Benfica sudah berada di final, tim yang mereka taklukan adalah tim terkuat di Italia saat ini. ”Ini adalah kemenangan sangat penting bagi kami. Tapi, seharusnya kemenangan 2-0 jauh lebih baik dengan hanya menang 2-1,’’ ungkap Jesus. ’’Tapi, tidak apa-apa, karena gelar juara masih sangat terbuka bagi kami, tinggal bagaimana kami mempertahankan keunggulan ini di leg kedua,’’ harapnya. (dik/ruk)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: