Perbaikan Jalan Lalin Macet 5 Km

Perbaikan Jalan Lalin Macet 5 Km

MAJALENGKA – Aktivitas perbaikan jalan di depan Pasar Ciborelang Kecamatan Jatiwangi, menyebabkan terjadinya kemacetan parah di jalur utama Cirebon-Kadipaten, Jumat (25/4). Tak tanggung-tanggung, antrean kendaraan yang terjebak kemacetan mencapai sekitar lima kilometer. Kemacetan semakin parah karena tepat pada titik perbaikan jalan di depan Pasar Ciborelang tersebut, diberlakukan sistem buka tutup jalan, sehingga lalu lintas kendaraan mesti bergiliran melintasi bagian jalan yang bisa dilalui, dengan durasi buka tutup sekitar lima hingga sepuluh menitan per lajur. Pantauan di lokasi, kemacetan parah dari arah timur (arah Cirebon), terjadi dari titik depan Pasar Ciborelang, hingga pertigaan Desa Sindangwasa Palasah. Bahkan, sesekali mencapai depan SPBU Desa Cisambeng Kecamatan Palasah, yang berjarak sekitar 2,5 kilometer hingga 3 kilometer dari titik perbaikan jalan. Dari arah barat (arah Kadipaten), antrean kendaraan yang menunggu giliran untuk bisa melintas di titik perbaikan jalan tersebut, sesekali bisa mencapai lampu merah pertigaan Jatiwangi, atau ketika kondisi antrean kendaraannya sudah menumpuk, sesekali bisa mencapai pertigaan Desa Cicadas Jatiwangi yang berjarak sekitar tiga kilometer dari titik perbaikan jalan. Menurut warga sekitar, Yana, kondisi macetnya arus lalu lintas ketika hendak melintasi titik depan Pasar Ciborelang ini memang sudah sering terjadi. Hal ini diakibatkan oleh kondisi jalan di depan Pasar Ciborelang ini rusak parah dengan sejumlah lubang menganga di hampir seluruh badan jalan, sehingga setiap kendaraan yang melintas mengurangi kecepatannya untuk bisa melaju. Namun, kondisi kemacetan lalu lintas yang melintasi jalur tersebut selama beberapa hari terakhir ini terbilang sangat parah, lantaran di titik depan Pasar Ciborelang hanya satu jalur saja yang bisa dilalui dan diberlakukan sistem buka tutup karena ada perbaikan jalan. “Emang gak aneh kalau di sini sering macet, udah mah jalannya rusak, apalagi kalau lagi hari pasaran, pokoknya tiap Rabu pasti macet. Tapi kayanya sekarang sih parah banget, panjangnya sampai Palasah. Kalau biasanya kan paling panjang macetnya cuma sampai Loji,” sebut Yana. Sopir angkutan umum pun mengeluhkan kondisi ini, mengingat waktu tempuh yang lebih lama. Terlebih, tidak ada jalur alternatif lain yang bisa dilalui untuk menghindari kemacetan, lantaran ada Sungai Cikeruh, di mana jembatan penyeberangan yang representatifnya hanya bisa dilalui lewat jalur utama tersebut. “Ya kalau macetnya di sini otomatis gak bisa nyari jalan tikus. Kalaupun mau memutar, mesti melalui kawasan Ligung dulu yang jauh, dan juga bukan jalur trayek kita. Bisa diamuk nanti kalau ngambil jalur ke sana,” keluh Didin, salah satu kernet elf Cirebon-Kadipaten yang tengah menunggu antrean. Sejumlah pengendara sepeda motor juga kesulitan untuk bergerak menyalip, mengingat jalur di sebelah kirinya juga tak dapat digunakan karena ada selokan atau menyalip ke sebelah kanan sudah ada banyak kendaraan dari arah berlawanan yang melaju kencang. Akhirnya para pengendara motor ini pun terpaksa mengikuti instruksi petugas polisi yang mengatur lalu lintas. “Tahu macet gini sih, tadi tuh gak usah lewat sini ya. Mending lewat Majalengka aja muter via Rajagaluh,” gerutu Dadan, pengendara asal Kadipaten yang hendak menuju ke Cirebon. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: