Kodim Buru Pembunuh Sutejo
CIREBON - Kodim 0620 Sumber sangat yakin bisa mengungkap kasus pembunuhan salah satu anggotanya, Kopral Satu Sutejo (37), warga Taman Nuansa Majasem, Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon. Koptu Sutejo tewas mengenaskan dengan luka gorok di leher, tusukan di sekujur tubuhnya dan tubuhnya ditemukan di belakang warung pinggir Jalan Raya Desa Cempaka Kecamatan Talun, Minggu lalu (3/4). Menurut Dandim 0620 Sumber, Letkol ARH Jama’ah melalui Kasdim Mayor Inf Dudung AK kepada Radar, Senin (4/4), mengaku Kodim 0620 Sumber sedang berduka atas meninggalnya Koptu Sutejo saat bertugas sebagai anggota Babinsa. “Ini adalah musibah, tapi yang dialami Koptu Sutejo merupakan risiko dari tugas dan tanggung jawabnya sebagai Babinsa untuk menjaga lingkungan masyarakatnya, dimana Koptu Sutejo meninggal ketika sedang patroli di wilayahnya,” jelasnya. Kodim 0620 Sumber juga mengaku telah mengerahkan penyidik dari intel Kodim. ”Penyidikan untuk pengungkapan kasus ini dilakukan secara terpadu, melibatkan Polisi Militer, Polres Cirebon dan Kodim, kita saling bekerja sama untuk mengungkap kasus ini,” jelas Jama’ah. Dengan penyidikan secara terpadu ini, Kodim berkeyakinan kasus ini segera terungkap. ”Apalagi banyak petunjuk yang bisa jadi dasar pengungkapan kasus ini,” tegasnya. Jama’ah juga mengimbau kepada seluruh anggota Babinsa untuk lebih meningkatkan kewaspadaan. ”Dengan ada kejadian ini, jangan patah semangat tapi bertugas lebih baik lagi,” tegasnya. Jama’ah juga minta agar terus menjalin komunikasi dengan masyarakat dan lingkungannya. Sementara Kapolres Cirebon AKBP Edi Mardianto SIK didampingi Kasat Reskrim AKP J Sianturi SIK ketika dikonfirmasi Radar, tidak mau berkomentar banyak terhadap kasus pembunuhan Koptu Sutejo. ”Kita masih penyidikan,” ujarnya singkat. Informasi yang dihimpun Radar di Mapolres Cirebon, bahwa anggota Polres Cirebon telah mengerahkan anggotanya untuk mencari pemilik SIM C atas nama MS yang ditemukan di saluran air di belakang warung, tempat tubuh Sutejo ditemukan. “Anggota telah mendatangi alamat yang ada di SIM C itu, tapi belum ketemu sama pemilik SIM C itu. Bahkan anggota keluar daerah mencari rumah istri dari pemilik SIM C itu, tapi tidak ada juga. Kita masih melakukan pencarian,” jelas seorang anggota Polres Cirebon. KORBAN ALI SUDAH SADAR Ali (60), yang juga menjadi korban penganiayaan bersama Sutejo, kondisinya kini sudah membaik. Ia masih terbaring di ruangan ICU RS Ciremai Kota Cirebon. Pemilik warung dan warga Desa Cempaka Kecamatan Talun itu nyawanya masih bisa tertolong setelah mendapat penganiayaan dari pelaku. ”Pak Ali sudah sadar dan bisa berkomunikasi walaupun tidak banyak,” jelas keponakan Ali, Nasari (43) dan Samadi (20) kepada Radar. Akibat kejadian Sabtu malam itu, Ali mengalami luka serius di bagian leher, pipi dan tangan akibat sayatan senjata tajam, juga luka memar di wajah dan tubuh Ali. “Ada juga luka akibat benda tumpul di tubuh Pak Ali,” kata Nasari. Menurut Nasari, pamannya, Ali, merupakan orang yang tekun dalam bekerja, walaupun usianya sudah tua. ”Orangnya suka kerja, selain jadi penjaga gudang hampir 1 tahun, juga buka dua warung di pinggir jalan dan di samping gudang itu,” jelasnya. Demi menghidupi keluarganya, Ali bekerja dan berjualan, dengan tinggal jauh dari keluarganya. Ia nekat tidur di warung tempat kejadian pembunuhan itu. ”Hampir setiap malam ia tidur di warung, kadang kita sering lihat sering ngobrol sama Sambasi dan Sutejo,” katanya. Hal senada diungkapkan Perangkat Desa Cempaka Sanui, bahwa Ali orang baik, dan sebenarnya orang asli Desa Cempaka, yang punya istri orang Megu Cilik Kecamatan Weru, namanya Ny Isa (50). Tapi sudah hampir setahun Ali menjadi penjaga gudang dan berjualan di pinggir jalan dan di samping gudang. “Orangnya supel, makanya banyak temannya, termasuk Sutejo, dan saya sering lihat Ali dengan Sutejo di warung itu, mereka sudah kenal dekat,” jelasnya. Ketika ada kejadian pembunuhan dan penganiayaan itu, Sanui kaget dan langsung melakukan pertolongan terhadap Ali. Saat memberi pertolongan itulah, Ali sempat bercerita. “Waktu kejadian malam itu, Ali ngomong sama saya katanya, kejadiannya ketika Ali dan Sutejo sedang di depan gudang mengobrol lalu melihat ada dua orang di warung Ali. Waktu itu Ali dan Sutejo mendatangi dua orang itu. Tapi saat ditanya dua orang itu langsung menyerang Ali dan Sutejo menggunakan senjata tajam,” jelas Sanui. Salah seorang pelaku menganiaya Ali dengan menggunakan senjata tajam dan tumpul. ”Kata Ali pelaku menyerang dengan senjata tajam, setelah Ali jatuh para pelaku menduga Ali sudah meninggal makanya ditutupi dengan triplek dan meninggalkan. Ketika pelaku kabur, Ali bangun dan meminta pertolongan kita,” katanya. Berdasarkan pantauan Radar, korban dirawat di ruang ICU dengan mendapatkan penjagaan dari kepolisian dan Kodim. Keluarga korban tampak merawat dengan memberikan perhatian. Di luar ruangan tampak dua orang petugas dari kepolisian dan TNI. Saat diambil gambar sempat terjadi negoisasi dengan petugas keamanan yang menjaganya. Hal ini disebabkan korban masih belum sembuh total. Anak korban Yuli mengatakan pihak keluarga belum bisa memberikan komentar. Takut salah memberikan keterangan. Untuk memberikan suport agar korban lekas sembuh keluarga menjaganya. Ia juga meminta pengertian karena kondisinya masih labil belum diperkenankan untuk berbicara secara langsung. ”Mohon maaf tidak bisa memberi keterangan lengkap,” ujarnya. Menurut pihak rumah sakit RS Ciremai Letkol CKM dr Purwo SPB, kondisi satu-satunya saksi kunci sudah mulai membaik. Pihaknya hanya merawat korban hingga membaik. Untuk pengamanan dilakukan oleh dua orang penjaga dari kepolisian dan TNI untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan. (ugi/mul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: