Harga Pupuk Subsidi Naik Drastis
PATROL - Petani di wilayah Indramayu bagian barat, mengeluhkan kesulitan mendapatkan pupuk urea bersubsidi. Selama sebulan terakhir, urea di sejumlah kios di wilayah tersebut mengalami kelangkaan. Kalaupun petani bisa mendapatkan, harganya dua kali lipat dari harga eceran tertinggi (HET). Tarkani (50), petani Patrol mengatakan, kelangkaan pupuk membuat resah petani. Pasalnya pupuk urea kini sangat dibutuhkan, karena sebagian tanaman padi di wilayah Patrol saat ini rata-rata berumur dua bulan. “Usia tersebut sedang membutuhkan sekali pupuk, tapi petani kesulitan mendapatkannya. Bisa saja dengan menggunkan phonska, tapi harganya cukup mahal. Bahkan pupuk urea subsidi jika bisa didapatkan harganya dua kali lipat,” ujarnya kepada Radar, Jumat (25/4). Dirinya membeli pupuk bersubsidi tersebut Rp240 ribu per kuintal. Padahal sesuai HET hanya Rp180 ribu per kuintal. “Itu juga tidak bisa saya dapatkan, karena dikasih setengah kuintal dengan harga Rp120 ribu. Ketika membeli lagi tidak ada,” ungkapnya. Wartim (48) petani Desa Bugel Kecamatan Patrol, berharap pupuk bersubsidi bisa dengan mudah didapatkan. “Tentunya harganya sesuai HET. Tidak seperti sekarang, sudah harganya mahal mencarinya susah sekali,” ujarnya. Ketua Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Patrol, Sukandi SH membenarkan kelangkaan pupuk urea bersibsidi. Dikatakannya, saat ini petani kesulitan mendapatkan pupuk karena di kios bahkan agen tidak ada stok. “Saya sendiri tidak bisa mendapatkannya. Baru tadi padi (kemarin, red) ada pupuk, itupun stoknya sedikit dan harganya selangit. Pupuk bersubsidi yang saya beli itu Rp240 ribu per kuintal. Kami berharap kepada pemerintah untuk segera menyikapi persoalan ini,” kata Sukandi. (kom)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: