Anggota TNI AU Tewas Ditembak Oknum Brimob
**Keluarga Korban Minta Polri-TNI Mengusut Kasus CIREBON - Anggota Batalyon Ko Sarotama 468 Paskhas, Pratu Wardeni tewas di tempat akibat ditembak oknum Brimob di Pasar Malam Jl Bosniak Raya Biak Numfor, Minggu (27/4) sekitar pukul 03.15 WIT. Menurut informasi yang dihimpun Radar, korban diduga mengalami satu luka tembak di bagian belakang kepala sebelah kanan dengan tembus kepala bagian depan. Pratu Wardeni sendiri merupakan anggota TNI AU yang bertugas di Bandara Udara Biak sejak tahun 2009. Jenazah pria kelahiran Desa Suranenggala, RT 1 RW 2, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon ini, menurut rencana akan dimakamkan di desa setempat, hari ini (28/4) sekitar pukul 14.00 WIB dengan upacara kemiliteran. Waniah, kakak perempuan korban menuturkan, pihak keluarga begitu kaget mendengar informasi kamatian alm Pratu Wardeni. Ia sendiri mendapatakn info sekitar pukul 05.00 WIB langsung dari teman Pratu Wardeni di Biak. \"Ada telpon masuk sekitar pukul 04.00, tapi tidak ke angkat. Kemudian ada info lagi jam 05.00, yang menyatakan ada musibah itu,\" tuturnya. Sontak, pihak keluraga pun kaget dan tidak percaya dengan informasi tersebut. Pasalnya, malam hari sekitar pukul 21.00 itu, dia sempat berbicara dengan kekasihnya yang berada di Bandung melalui sambungan telpon. \"Keluarga sangat terpukul dan kehilangan, terutama ayahnya, sejak ada info itu dia diam saja,\" ujarnya. Menurut informasi yang berkembang, alm Pratu Wardeni malam hari sebelum peristiwa penembakan, sempat keluar pada malam hari, untuk menemani adik juniornya membeli makanan di pasar malam. Mereka mengendarai sepeda motor dengan tidak mengenakan seragam tugas. Kebetulan rute jalan yang ditempuh harus melewati markas Brimob. Tak tahunya, di tengah jalan mereka berdua dicegat oleh sekitar 6 anggota Brimob. Tak pelak, terjadilah perkelahian di sana, dengan menewaskan Pratu Wardeni. Sementara, seorang temannya yang belum diketahui identitasnya, disebutkan selamat dan sekarang sedang dirawat di Rumah Sakit. Menurut keterangan pihak keluraga, sosok pribadi Pratu Wardeni merupakan seorang yang rajin dan ramah. Ia tak menyangka Pratu Wardeni harus meninggal dengan cara seperti itu. Pihaknya meminta Polri dan TNI AU, segera melakukan pengusutan atas kejadian tersebut. Hal ini karena banyak kejanggalan dengan insiden tersebut. \"Pihak keluarga tidak terima, minta kasus ini diusut sampai tuntas,\" pintanya. Pasalnya menurutnya, Pratu Wardeni sendiri disebut tidak memiliki musuh sebelumnya. \"Ia orangnya rajin ibadah, sama teman-temannya juga akrab, dan disegani karena rajin dan humoris,\" ungkap Waniah. Diketahui, sebelum terjadinya insiden tersebut, pada hari Kamis (24/4), Pratu Wardeni sempat melakukan kontak dengan pihak keluarga. Saat itu, ia mengatakan terima kasih kepada keluarga karena dirinya bulan depan akan dipindahtugaskan ke daerah Jakarta atau Bandung. \"Sebenarnya dia dulunya gak mau pindah, tapi karena sudah diusahakan oleh atasannya, rencananya dia mau pindah ke Jakarta atau Bandung bulan depan,\" ungkapnya. Perpindahan itu, tak lepas dari rencannya untuk menikah pasca Idulfitri tahun ini. \"Rencananya memang mau nikah pas Idulfitri, itu yang membuatnya bahagia,\" ujarnya. Pihak keluarga, terutama ayahnya, memiliki firasat sebelum meninggalnya Wardeni. Dikatakan, sang ayah bermimpi melihat anak keduanya tersebut datang pulang ke rumah dengan memakai pakaian seragam lengkap. Tak tahunya, ia pun harus pulang dengan seragam lengkap tanpa nyawa berada dalam tubuhnya. Pihak keluarga menegaskan meminta pihak yang berwenang untuk mengusut kasus ini sampai tuntas. Hal ini karena pihaknya tidak menerima atas kejadian yang menimpa anggota keluarganya. Jenazah sendiri direncanakan akan dimakamkan pada hari ini dihadiri satuan tempat almarhum bertugas. (jml/arn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: