Ketua Partai Hanura Terancam Dicopot

Ketua Partai Hanura Terancam Dicopot

KUNINGAN - Tidak ada satu pun kursi parlemen yang mampu direbut Partai Hanura Kuningan dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2014, membuat kedudukan Ketua DPC, Aan Hasanudin terancam. Reaksi keras mulai muncul dari banyak kadernya. Mereka menuntut ada evaluasi kinerja buruk sang ketua. “Kami baca statement beliau di media (Radar), di mana beliau (Aan,red) siap di evaluasi atas keterpurukan partai akibat tidak satu pun mampu merebut kursi parlemen daerah. Evaluasi itu memang sudah sepatutnya,” tegas Ketua Pemuda Hanura Kuningan, Dadan Prasunardiansyah di dampingi caleg gagal dapil III no urut II, Dadi Setiadi usai konsolidasi di Desa Garawangi, Minggu (27/4). Dari target 14 kursi ketua DPC, tetapi hasilnya nol. Hal tersebut baginya sangat ironis. Ketua DPC dinilainya hanya bisa bicara, tetapi tidak mampu bekerja. Hasil buruk itupun tentu menjadi catatan hitam dan kelam Partai Hanura Kuningan. Hasil tersebut menunjukan bahwa Partai Hanura tidak mampu bersaing sama sekali dengan parpol lain dalam merebut hati masyarakat Kuningan dalam Pileg 9 April 2014 lalu. “Maka Pemuda Hanura yang d tugaskan oleh konstitusi partai untuk mengawal kebijakan Partai Hanura dalam hal ini siap mengevaluasi kinerja ketua umum. Evaluasi semata-mata demi menyelamatkan partai kedepan,” tandas Dadan. Pemuda Hanura dalam evaluasinya tidak sendiri. Ia sudah konsolidasi dengan pengurus DPC lain. Termasuk para pengurus PAC kecamatan beserta kader, dan caleg gagal Partai Hanura. Langkah evaluasi dirasa perlu dan sangat penting. “Insya Allah dalam waktu dekat kami akan membuat tim untuk melakukan evaluasi. Kemudian akan diambil kesimpulan, apakah ketua kami masih laik untuk dipertahankan atau tidak. Kita akan gunakan mekanisme partai sesuai AD/ART,” terang dia. Jika hasil evaluasi, lanjutnya banyak kader sepakat untuk diadakan musyawarah luar biasa (muscablub), Partai Hanura tentu akan terbuka untuk siapa pun calon atau figur ketua baru kedepan. Yang penting bagi Pmeuda Hanura, ketua kedepan harus memiliki kemampuan untuk membesarkan partai. Sekaligus memperkuat infrastuktur partai hingga ke tingkat grasroot. Dadan pun mengaku sepakat dengan pernyataan Wasekjen Hanura Kristiawanto untuk dilakukan pemecatan terhadap Hari Tanoesodibyo (HT) sebagai Ketua Bappilu Hanura. Bappilu Hanura tidak mendapatkan suara sesuai target, karena karena Bappilu HT di isi oleh orang-orang non stuktural partai yang tidak tau arah dan strategi partai sesuai hasil munas. Bappilu hanya diisi oleh orang-orang pragmatis dan oportunis. “HT tidak melibatkan stuktur partai atau orsap dan ortonom. Sampai klimaksnya dana saksi yang sudah disiapkan pun tidak bisa dicairkan karena alasan administrasi. Ini juga yang menjadi salah satu indikator keterpukan Hanura Kuningan. Akibatnya kita tidak mempunyai data C1 komplet di setiap TPS. Jadi saat ada kecurangan yang berpotensi merugikan partai, kita tidak bisa berbuat apa-apa,” tandasnya lagi. (tat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: