Balai Desa Rp1,8 Miliar Rampung

Balai Desa Rp1,8 Miliar Rampung

JATIBARANG - Kondisi fisik bangunan Balai Desa Kebulen Kecamatan Jatibarang saat ini terlihat megah. Balai desa yang dibangun di atas tanah milih Pemdes itu, mulai pertengahan pekan ini akan segera ditempati. Percepatan pembangunan balai desa baru, berhasil dilakukan Kuwu Kebulen H Tarkani AZ bersama masyarakat. Rampungnya pembangunan balai desa menjadi semangat baru bagi kepala desa dan perangkatnya, untuk bekerja lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Kami merencanakan hari Kamis (1/5) seluruh pelayanan akan dipindahkan dari balai desa lama ke lokasi baru. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat,” ungkap Kuwu Kebulen, H Tarkani AZ, Minggu (27/4). Pemerintah desa Kebulen mampu merampungkan pekerjaan balai desa yang hanya bermodalkan dana bantuan dari pemerintah Provinsi Jawa Barat senilai Rp100 juta, dan bantuan pemerintah Kabupaten Indramayu senilai Rp200 juta. Dari bantuan itu, kini berhasil diwujudkan dalam bentuk bangunan senilai Rp1,8 miliar. Bangunan balai desa juga dibuat lebih representatif dan telah dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana pelayanan yang lebih memadahi. Tarkani yang juga menjabat sebagai ketua Asosiasi Kuwu Seluruh Indramayu (AKSI), menyebutkan bahwa bangunan balai desa baru yang didirikan di lokasi strategis itu selain berfungsi sebagai balai pelayanan untuk kantor administratif, juga terdapat aula yang nantinya akan digunakan sebagai gedung pertemuan. Termasuk sejumlah ruang yang akan berfungsi sebagai sekretariat karang taruna, kegiatan PKK, serta ruang pertemuan para ketua RT/RW, dan ruang-ruang lainya. “Pembangunan balai desa baru ini akan tercatat dalam sejarah kemajuan desa. Ini juga menjadi salah satu modal bagi Desa Kebulen untuk bersaing secara positif dengan desa-desa lainnya,” imbuhnya. Tarkani juga selalu memberikan motivasi kepada warga bahwa kunci keberhasilan pembangunan desa terletak pada semangat dan kreativitas pengelolaan sumber dayanya. Untuk itu diperlukan berbagai inovasi untuk senantiasa mengoptimalkan segala sumber daya yang ada di desa. Termasuk menumbuhkembangkan nilai-nilai kegotongroyongan dalam membangun serta menjaga hasil pembangunannya. (cip)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: