Tugas Maman Sutiman Tindaklanjuti Abrasi Batujaya

Tugas Maman Sutiman Tindaklanjuti Abrasi Batujaya

MAJALENGKA – Masyarakat di Rt 05, Desa Batujaya, Kecamatan Cigasong memiliki harapan kepada pejabat baru Kepala Pelaksana BPBD Majalengka, Drs Maman Sutiman. Pasalnya, pasca mutasi yang digelar pada Selasa (29/4) di gedung Yudha Abdi Karya, mantan kabag humas ini dibebani tugas untuk menindaklanjuti abrasi senderan Sungai Belendung. Warga setempat, Astam (35) mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka ikut andil sebagai leading sektor terkait ambruknya tebing sungai. Sebab, kondisi tebing tersebut sudah sangat membahayakan pemukiman puluhan KK itu. Jika kondisi ini terus dibiarkan, bukan tidak mungkin kondisi tanah yang hanya berjarak 8 meter ini bisa merobohkan pemukiman setempat. “Ya tentunya kami berharap melalui pejabat yang baru ini bisa mengatasi permasalah yang terjadi sejak tiga bulan yang lalu ini. Mudah-mudahan beberapa instansi terkait bisa mengatasi persoalan ini,” harapnya. Terkait infrastruktur, Kepala BMCK Agus Tamim ST mengaku masih akan menindaklanjuti persoalan longsor di Batujaya itu. Pasalnya, jika itu memang benar akibat kejadian dari alam tentunya BPBD harus menindaklanjuti dan mengkoordinasikan ke instansi terkait. Namun, hal itu pun bisa menjadi tupoksi BMCK terkait infrastruktur yang rusak bisa dikaji dan dihitung untuk kemudian dilaksanakan pembangunan lagi. “Kita akan lihat dulu dari faktor apa. Memang terkadang hal ini terkesan saling lempar. Tetapi kami tetap koordinasikan dulu dengan OPD terkait. Kalau memungkinkan bisa dimasukkan ke program rehabilitasi,” jelasnya. Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Ir H Bayu Jaya MSi MBA sebelum detik-detik rotasi jabatan mengatakan, bahwa dari aspek bencana memang menjadi leading sektor pihaknya. Namun, senada juga disampaikan Bayu bahwa itu perlu ditindaklanjuti terkati status sungai apakah di bawah pengelola BBWS atau PSDAPE. Seperti diketahui, Pemerintah Desa (Pemdes) Batujaya, Kecamatan Cigasong, mengaku sejak longsor di bibir Sungai Belendong sekitar tiga bulan yang lalu tersebut belum pernah mendapat peninjauan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka. “Kalau laporan dari sejumlah warga memang sudah kami terima. Tetapi pihak desa belum mendengar kabar ada petugas yang datang langsung ke lokasi,” kata kaur kesra Desa Batujaya, Abidin. Dijelaskan, laporan dari warga yang berada di Rt 05 atau dekat lokasi abrasi tersebut telah diterima pihaknya sekitar bulan Februari lalu. Sebelum musibah tersebut terjadi, penyenderan longsoran tebing sungai itu sebetulnya telah dilakukan pada bagian atasnya. Itu setelah laporan dari pihak warga di Blok Karya Laksana. Hanya saja, akibat faktor curah hujan dengan intensitas yang cukup tinggi terus terjadi membuat tanah di lokasi menjadi labil dan abrasi susulan pun terjadi. Sejauh ini, dari sejumlah instansi terkait seperti dinas pengelolaan sumberdaya air pertambangan dan energi (PSDAPE) maupun BMCK belum pernah melakukan survei. Selain itu, BPBD juga belum melakukan peninjauan ke lokasi mengingat mengancam keselamatan puluhan kepala keluarga. “Di Blok Karya Laksana itu ada sekitar 11 KK. Bukan tidak mungkin jika tidak secepatnya ditindaklanjuti diantaranya dilaksanakan penyenderan kembali bisa mengancam pemukiman. Atau jika status dari sungai itu dib awah tanggung jawab instansi lain, seharusnya instansi di Majalengka bisa memasilitasinya,” katanya. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: