Berhasil Evakuasi Lokomotif, 22 Jadwal Kereta Terhambat

Berhasil Evakuasi  Lokomotif, 22 Jadwal  Kereta Terhambat

CIREBON - Lokomotif kereta api Bogowonto tujuan Jakarta-Jogjakarta yang terguling akibat tabrakan dengan sebuah mobil trailer, berhasil dievakuasi Senin sore (5/5) kemarin. Lamanya proses evakuasi, mengakibatkan terhambatnya 22 rangkaian kereta api dari arah Jakarta maupun sebaliknya. Trailer yang ditabrak Kereta Api Bogowonto tersebut, juga diduga telah melanggar jalan, karena melewati jalan tipe 3. Kahumas PT KAI Daops 3, Suprapto kepada Radar mengatakan, lokomotif Bogowonto berhasil dievakuasi pada Senin sekitar pukul 16.45 WIB.  Lokomotif tersebut dibawa menuju stasiun terdekat yaitu stasiun Karangsuwung sekitar puku 17.15 WIB. Sedangkan untuk evakuasi gerbong kereta pembangkit, sekitar pukul 09.00. Sementara gerbong penumpang tidak beberapa saat setelah lokomotif terguling langsung dialihkan menggunakan lokomotif lain yang didatangkan dari Cirebon. Kini, sudah bisa dilewati kembali sekitar pukul 18.00 dengan kereta api pertama yang lewat yakni kereta barang dari Purwokerto. Untuk melakukan evakuasi terhadap lokomotif yang mempunyai berat 100 ton tersebut, pihaknya menggunakan dua buah creane. Karena Daops 3 Cirebon hanya mempunyai 1 buah creane, sehingga satu creane lagi terpaksa didatangkan dari Daops 5 Purwokerto. Karena satu creane itu hanya mempunyai beban maksimal sekitar  80 ton. Dijelaskan Suprapto, pasca anjloknya KA Bogowonto, sejumlah sarana dan prasarana di kawasan Ciledug mengalami kerusakan. Sebut saja bantalan rel, hingga pos penjagaan kereta api rusak. Namun jajaran PT KAI berusaha segera memperbaiki kerusakan tersebut. \"Kami secepatnya berusaha untuk mengevakuasi lokomotif dan memperbaiki sarana yang memang rusak sehingga dengan harapan bisa sesegera mungkin dilalui oleh kereta api,\" tuturnya. Tergulingnya KA Bogowonto, juga menyebabkan kereta lain harus memutar. Akibatnya, waktu tempuh untuk ke stasiun tujuan menjadi lebih lama. \"Karena hal itulah akhirnya terjadi keterlambat untuk sejumlah kereta,\" tuturnya. Keterlambatan sendiri, lanjut Suprapto, terjadi sekitar 2 hingga 4 jam. Sebanyak sembilan kereta api penumpang juga harus memutar. Kesembilan kereta tersebut adalah Sawunggalih, Fajar Utama Jogja, Bogowonto, Kutojaya, Purwojaya, Gajah Wong, Sawunggalih Utama dan Argodwipangga. \"Bila jalur biasanya adalah Cirebon-Ciledug-Prupuk-Purwokerto, kini jalurnya dialihkan menjadi Cirebon-Tegal-Slawi-Prupuk-Purwokerto,\" bebernya. Atas nama manajemen PT KAI, Suprapto memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami para pengguna jasa kereta api. Dikatakannya, pihak manajemen PT KAI Daop 3 Cirebon berusaha secepat mungkin agar laju kereta api kembali normal. \"Kami terus melakukan yang terbaik. Mudah-mudahan besok (hari ini, red) sudah bisa normal kembali,\" tuturnya. Sementara itu, berdasarkan sumber Radar mengatakan, ada keganjilan kenapa trailer itu bisa melewati jalan Pabuaran yang tergolong jalan tipe 3. “Harusnya nggak boleh ada mobil trailer yang besar seperti itu melewati jalan tipe 3 semacam jalan Pabuaran Gebang. Dari sini saja jelas trailer sudah menyalahi peraturan lalu lintas,” ungkap sumber Radar. Ketika diminta konfirmasi, Kapolsek Pabuaran, AKP Sentosa Sembiring mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap kecelakaan antara KA Bondowonto dan trailer. “Dari kecelakaan tadi malam, kami dari Polsek Pabuaran sudah mengamankan sopir truk beserta kernet. Sampai saat ini masih berada di Polsek. Tipe jalan untuk jalan Pabuaran ini adalah tipe 3, dan dari rambu yang ada terpasang menunjukkan kendaraan yang melintas tidak boleh melebihi dari pada 8 ton. Untuk pelanggaran atau tidak, ini akan dilakukan terlebih dahulu akan diuji akan dites dari instansi terkait mengenai fisik dari pada kendaraan tersebut,” ujar Sembiring. Berdasarkan pantauan Radar, saat proses evakuasi lokomotif kereta api Bondowonto, terjadi hujan cukup deras, sehingga sedikit mengganggu proses evakuasi lokomotif. Namun, antusias warga menyaksikan musibah itu, sangat banyak. (kmg/den)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: