PPL Imbau Petani Tanam Palawija
HAURGEULIS - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofosika (BMKG) meramalkan seluruh wilayah Indonesia akan memasuki musim kemarau pada Mei hingga September. Menghadapi kondisi tersebut, para petani di Kecamatan Haurgeulis diminta untuk tidak memaksakan menanam padi. Kordinator PPL Kecamatan Haurgeulis, Yusuf Efendi mengatakan pihaknya telah membuat surat edaran serta sosialisasi agar petani mematuhi pola tanam supaya nantinya tidak terjadi kegagalan panen. Sebab dikhawatirkan musim kemarau akan menyusutkan debit air di irigasi persawahan. Sehingga petani bakal kesulitan memperoleh pasokan air yang imbasnya mengganggu pertumbuhan tanaman. Apalagi areal pertanian di daerah selatan Indramayu mayoritas merupakan sawah tadah hujan. “Jadi jangan dipaksakan untuk menanam padi. Lebih baik petani menanam palawija,” kata Yusuf kepada Radar, Senin (5/5). Imbauan tersebut menurutnya bukan tanpa alasan. Petani di sejumlah desa di wilayah Kecamatan Haurgeulis saat ini tengah bersiap untuk melaksanakan musim tanam gadu kedua atau masa tanam padi untuk yang ketiga kalinya. Jika hal itu dipaksakan potensi gagal panen justru sangat besar, menyusul saat ini sedang menghadapi masa transisi untuk memasuki musim kemarau. Merujuk pola tanam yang ideal, seharusnya petani melakukan pengeringan areal pertanian seperti dengan menanam palawija yang tidak terlalu membutuhkan air. Tapi sayangnya, petani memiliki kecenderungan nekat untuk kembali tanam padi musim gadu dua. “Saat kemarau maka curah hujan berkurang dan itu artinya kekeringan. Kami sudah sarankan supaya petani mengubah jenis tanaman yang akan ditanam,” tandas dia. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: