PKK Waspadai Predator Anak

PKK Waspadai Predator Anak

GABUS WETAN – Kasus pedofilia terus berkembang di tanah air dengan berbagai modus yang mencemaskan para orang tua. Menyikapi maraknya kejahatan seksual yang menimpa anak-anak itu, TP PKK Kecamatan Gabus Wetan tidak mau tinggal diam. Mereka langsung gencar melakukan sosialisasi kepada para anggota serta komponen perempuan, agar mewaspadai aksi kejahatan tersebut agar tidak meluas serta menimpa anak-anak di wilayah Gabus Wetan dan Indramayu secara umum. Seperti saat kegiatan rapat koordinasi yang dibuka Camat Gabus Wetan, Dulyono SSos MSi di aula kantor kecamatan, Selasa (6/5). “Kejahatan seksual terhadap anak terjadi di mana-mana. Para ibu rumah tangga harus waspada, jangan sampai anak-anak kita ada yang menjadi korban,” tegas ketua TP PKK Gabus Wetan, Sri Komalasari Dulyono saat memimpin kegiatan. Peningkatan kewaspadaan itu bukan tanpa sebab. Komnas HAM menyebut tahun 2013-2014 ini sebagai tahun darurat nasional kejahatan seksual terhadap anak, menyusul terungkapnya aksi kekerasan seksual yang menimpa puluhan bocah di Sukabumi, Jawa Barat. Korban pedofilia tersebut rata-rata bocah berusia antara 7-13 tahun. Tempat kejadiannya juga bisa di mana saja. Tempat wisata, lingkungan rumah sampai institusi pendidikan seperti kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak TK di Jakarta International School (JIS). Selain terhadap bocah di bawah umur, Sri Komalasari Dulyono juga mengingatkan agar masyarakat lebih waspada menjaga anak-anak gadisnya. Hal itu supaya mereka tidak menjadi korban perdagangan manusia atau human trafficking. Pasalnya, fenomena tindak pidana perdagangan orang akhir-akhir ini semakin mengkhawatirkan. Cara penjeratan korbannya juga semakin beragam bentuk dan modusnya. Diantaranya merambah dunia maya melalui jejaring sosial. Karenanya, perlu ada sosialisasi secara terus menerus dari stakeholder PPK kepada masyarakat. Peran orang tua juga sangat penting untuk mengarahkan anaknya, serta menyaring bujukan orang lain yang menawarkan kerja untuk anak mereka. Peran warga dalam memberikan informasi sangat diperlukan dalam antisipasi dan pencegahan. “Biasanya dijanjikan menjadi TKW, tapi ternyata dijual. Jadi masyarakat harus curiga dari awal, apalagi jika sampai melakukan manipulasi data di KTP,” tandas dia. Istri Camat Gabus Wetan itu menambahkan, kejahatan trafficking sangat berdampak buruk bagi masyarakat, khususnya korban dan keluarganya. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: