Dua Kecelakaan Laut, Satu Nelayan Tewas

Dua Kecelakaan Laut, Satu Nelayan Tewas

INDRAMAYU - Kecelakaan laut kembali dialami nelayan Indramayu. Kali ini dua kapal motor yang mengalami kecelakaan di lokasi yang berbeda. Satu diantara peristiwa itu, mengakibatkan seorang anak buah kapal (ABK) tewas di tengah laut. Informasi tersebut diungkapkan koordinator pos pengamanan dan pengawasan nelayan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Karangsong Indramayu, Bunyamin, Selasa (6/5). “Laporan terkait terjadinya kecelakaan laut itu telah kami terima. Seorang ABK dilaporkan meninggal dunia akibat tersangkut jaring,” jelasnya. Korban bernama Rahudi (25), nelayan asal Kelurahan Paoman Kecamatan Indramayu. Ia dilaporkan tewas saat tengah menebar jaring di wilayah perairan Aloran Pulo pada lintang 05 bujur 108, wilayah tengah Blanakan Eretan Indramayu. Kadirah (50), salah seorang saksi mengatakan, peristiwa yang memakan korban jiwa itu bermula saat korban bersama ABK lainnya yang menggunakan KM Suka Asih tengah melakukan tawur atau menebar jaring di lokasi tersebut. Aktivitas tersebut dilakukan korban dalam posisi duduk. Tiba-tiba jaring yang ditebar itu, menyangkut di bagian tubuh korban dan menjeratnya hingga korban terseret ke dasar laut. Upaya ABK lainnya untuk menyelamatkan nyawa korban tak berhasil. Saat berupaya membantu korban dengan menceburkan diri ke laut, ABK KM Suka Asih sudah menemukan korban dalam keadaan tidak bernyawa. Dengan menggunakan peralatan seadanya, korban pun dievakuasi dan berhasil dibawa ke pelabuhan karangsong. Saat ini korban telah dimakamkan. Di lokasi lainnya, KM Andora-19 dilaporkan menabrak karang saat tengah mencari ikan di wilayah perairan Jawa pada kedalaman 25 meter, lintang 03 bujur 109. Dalam peristiwa ini, KM Andora-19 dilaporkan mengalami rusak berat. Beruntung Sodikin (32), nakhoda bersama seluruh ABK dinyatakan selamat. Kerugian materi akibat peristiwa itu diperkirakan mencapai Rp1 miliar. Meski kondisi fisik kapal hancur, namun sejumlah peralatan seperti mesin, alat dapur, dan jaring bisa diselamatkan. Sedangkan 5 pis jaring tidak bisa diangkat karena tersangkut karang. Peristiwa ini terjadi saat awak kapal tengah melakukan ambat atau menarik jaring. Di saat bersamaan, arus kencang datang dan mendorong kapal ke arah selatan hingga akhirnya menabrak karang. (cip)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: