Tribun Bongkar-pasang demi Piala Dunia

Tribun Bongkar-pasang demi Piala Dunia

SALVADOR - Leonardo menyambut orang-orang yang penasaran dengan Arena Fonte Nova dengan sumringah. Tapi tunggu dulu. Ini bukan Leonardo de Araujo, mantan gelandang AC Milan sekaligus mantan pelatih Inter Milan yang lahir di Rio de Janeiro. Ini adalah Leonardo asal Salvador. Berkulit hitam dengan tindik di telinga kanan. Leonardo hitam ini menyambut Jawa Pos (Radar Cirebon Grup) bersama rombongan warga Brasil lainnya yang ingin berkunjung ke Fonte Nova. Venue Piala Dunia yang menjadi kandang Esporte Clube Bahia itu memang dibuka untuk publik setiap hari kerja. Disediakan tur pada jam-jam tertentu. Yakni, pukul 09.00, 11.00, 14.00, dan 16.00 waktu setempat. \"Saya adalah pemandu kalian. Mari kita berkeliling stadion,\" kata Leonardo dalam bahasa campur-campur antara Portugis dan Inggris. Leonardo mengajak para peserta tur berkeliling ke semua bagian stadion. Mulai dari kamar ganti pemain, tribun VIP, premium lounge, mixed zone, hingga menikmati kursi pemain cadangan. \"Tapi, kalian jangan sekalipun menginjak rumput stadion. Saya bisa marah lho,\" ujar Leonardo. Rumput di Fonta Nova memang dirawat spesial. Menjelang sore saat sinar matahari tidak langsung menyorot rumput-rumput tersebut, lampu ultraviolet akan menggantikannya. Sebab, beberapa bagian lapangan terpaksa terhalang atap stadion saat sinar matahari datang. \"Itu buruk bagi pertumbuhan rumput. Karena itu sinar lampu ini menggantikan matahari. Biasanya mereka akan terus disinari sampai malam, sesuai kebutuhan,\" papar Leonardo. Leonardo juga mengajak ke tribun di belakang gawang selatan. Dalam situasi normal, tribun itu sejatinya tidak pernah ada. Sisi tersebut sengaja dibiarkan kosong demi estetika dan sirkulasi udara. Namun, demi mengerek jumlah penonton saat Piala Dunia, tribun pun terpaksa dibangun. Tapi, tribun tersebut tidak permanen. Saat Piala Dunia berakhir nanti, tribun itu akan kembali dibongkar. Karena itu, pemasangan tribun sengaja dibuat agak mepet dengan pergelaran sirkus sepak bola dunia empat tahunan tersebut. Sebab, prosesnya bakal cepat. Saat berkunjung ke Fonte Nova Senin (5/5) lalu, sudah 90 persen kursi sudah dipasang. Tribun tambahan yang disebut Super Sul itu paling tidak bakal mengerek jumlah penonton hingga 5 ribu penonton dari kapasitas resminya 52.048 tempat duduk. Meski hanya bongkar pasang, tribun dipastikan aman. Sebab, pemasangan dan pemilihan kostruksi sudah sesuai standar sepak bola. \"Tidak ada masalah soal keselamatan. Kami menambah tribun agar semakin banyak yang berkesempatan menonton pertandingan,\" kata Leonardo. Tidak salah pengelola Fonte Nova menambah kapasitas. Sebab, Salvador akan kedatangan sejumlah tim unggulan. Mulai dari juara bertahan Spanyol, finalis Piala Dunia 2010 Belanda, Jerman, dan Prancis. Mereka juga tidak perlu khawatir dengan suhu Salvador. Kota pusat budaya kulit hitam Brasil ini sedang dingin-dinginnya di bulan Juni hingga Juli. Suhu maksimal 26 derajat celcius. Bahkan, sejak Mei sudah terus beranjak dingin. Meski kota pantai dan mendekat ke garis khatulistiwa, masih terasa pengaruh Brasil Selatan di Salvador. Karena itu, saat malam terasa dingin meski saat siang panas. \"Beginilah Salvador. Kami tidak sepanas kota-kota di utara, tapi tak sedingin kota di selatan,\" kata Leonardo. (aga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: