Kunci Jawaban Palsu Meresahkan

Kunci Jawaban Palsu Meresahkan

MAJALENGKA – Memasuki hari kedua ujian nasional (UN) SMP, sejumlah bocoran kunci jawaban yang diduga palsu berkeliaran melalui SMS berantai, maupun broadcast blackberry messenger (BBM) di ponsel para siswa peserta UN. Kunci jawaban tersebut jelas membuat resah para peserta UN terlebih keabsahannya masih diragukan. Menanggapi hal ini, Wakil Bupati Majalengka Dr H Karna Sobahi MMPd mengimbau kepada para peserta UN maupun para orang tua siswa agar jangan mempercayai kunci jawaban palsu yang mulai marak bergentayangan sejak menjelang pelaksanaan UN. “Jangan percayai kunci jawaban yang marakayangan (bergentayangan), sebab itu menyesatkan. Kunci keberhasilan pengerjaan ujian ada pada diri peserta itu sendiri, dengan kepercayaan diri peserta, serta persiapan yang cukup, dan jaminan kenyamanan para peserta dalam mengerjakan soal-soal UN dari penyelenggara maupun support semangat dari orang tua siswa,” kata wabup. Karna juga menjamin jika dalam pelaksanaan UN SMP tahun ini berjalan relatif lancar dan tertib, serta diharapkan tidak akan terjadi bentuk kecurangan apapun yang menghambat proses pelaksanaan UN khususnya di Majalengka. “Meskipun ada kabar banyak kunci jawaban palsu yang beredar di luaran, pada kenyataannya hal itu jarang terbukti benar. Hanya isu yang menyesatkan dan mengganggu konsentrasi para peserta UN saja,” sebut Karna saat monitoring hari kedua UN SMP pada sejumlah SMP di kawasan Sukahaji, Rajagaluh, dan Leuwimunding, Selasa (6/5). Bahkan, Karna berani memastikan jika kunci jawaban tersebut tidak beredar, khususnya di Kabupaten Majalengka. Kalaupun ada yang berseliweran, itu hanya kunci jawaban palsu yang tidak bisa dijamin kebenarannya. “Saya jamin tidak akan ada kunci jawaban seperti itu, kalaupun ada biasanya hal itu tidak pernah terbukti kebenarannya,” kata Ketua PD PUI Majalengka. Mengenai tingkat kehadiran peserta UN, Wabup Karna menyebutkan jika angka tingkat kehadiran siswa peserta UN tahun ini, rata-rata semuanya hadir, hal ini merupakan bukti bahwa minat untuk melaksanakan UN cukup tinggi. “Tingkat kehadiran siswa peserta UN tahun ini saya pikir masih bagus ya, dari semua sekolah yang saya tinjau langsung semuanya rata-rata hadir. Adapun nanti terdapat masalah di setiap sekolah, hal itu dikembalikan lagi ke lembaga sekolah yang bersangkutan, sebab hal itu merupakan permasalahan intern,” ujar mantan Kepala Dinas Pendidikan di era tahun 2007-an ini. Mengenai temuan adanya lembar soal UN SMP yang tertukar dan persoalan lain sebagainya, hal itu hanya persoalan faktor teknis. Sebab, hingga saat ini pelaksanaan UN masih tetap berjalan tertib dan aman. “Saya sudah kroscek ke sejumlah sekolah yang katanya ada soal tertukar dan masalah lain sebagainya. Itu sih hanya masalah teknis saja, saat ini semuanya masih berjalan aman, lancar, dan tidak ada masalah yang berarti,” klaimnya. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: