DPRD Panggil Pertamina dan Hiswana Migas

DPRD Panggil Pertamina dan Hiswana Migas

MAJALENGKA – Belasan mahasiswa Majalengka yang tergabung dalam Konsolidasi Mahasiswa Majalengka (Komma) mengontrog gedung DPRD Kabupaten Majalengka, Rabu (7/5). Kedatangan mereka ini untuk menyikapi fenomena kelangkaan gas elpiji ukuran tabung 3 kg yang mengakibatkan melambungnya harga tabung gas melon tersebut. Elemen mahasiswa tersebut terdiri dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Pelajar Nahdlatur Ulama (IPNU), Gerakan Mahasiswa Sosial (Gemsos), serta Badan Esksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Majalengka (Unma). Mereka memulai aksinya dengan berorasi menyuarakan pernyataan sikap mereka atas fenomena ini memblokir Jalan KH Abdul Halim, tepat di depan Gedung KNPI Majalengka. Imbasnya, arus lalu lintas di kawasan tersebut diberlakukan sistem buka tutup lalu lintas jalan menjadi satu lajur saja yang bisa dipergunakan para pengendara yang pada saat itu melintas. Usai memblokir jalan, elemen mahasiswa tersebut melakukan long march sejauh satu kilometer ke arah barat menuju Gedung DPRD Kabupaten Majalengka. Mereka melakukan orasi sejenak di luar pagar kompleks gedung DPRD, untuk meminta anggota DPRD yang duduk di kursi empuk, supaya bisa melihat ke bawah dan memperhatikan penderitaan rakyat kecil yang menjerit karena dapurnya gak ngebul. Koordinator aksi, Jajang Sudiana menyebutkan, berbagai imbas negatif yang ditimbulkan oleh kelangkaan gas selama beberapa pekan terakhir ini, membuat mereka tergerak untuk menyuarakan aspirasi masyarakat kecil kepada wakil rakyatnya di parlemen. Sebab, hasil investigasi mereka, saat ini akibat langkanya stok gas melon di lapangan, harga gas melon yang biasanya hanya berkisar antara Rp14 ribu sampai Rp15 ribu per tabungnya, menjadi naik signifikan melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah. “Di lapangan kami temukan harga gas melon sudah ada yang mencapai Rp18 ribu-Rp23 ribu per tabungnya. Bahkan, di beberapa tempat ada yang menyentuh Rp28 ribu per tabungnya. Imbasnya, ada banyak pedagang kecil yang sudah tiga hari ini tidak berjualan, mereka tidak dapat mencari nafkah berdagang makanan untuk menghidupi anak istrinya,” sebut dia. Ketua PC PMII Majalengka Iwan Irwanto menuturkan, pihaknya mensinyalir fenomena kelangkaan stok gas melon ini ada indikasi permainan yang dilakukan oleh pengusaha dan distributor nakal, sehingga menjadikan stok gas melon langka yang berimbas pada melambungnya harga jual gas melon itu sendiri. “Kami menilai adanya ketidakseriusan dan kurangnya pengawasan dari pihak dinas perindag terhadap pada pengusaha dan distributor gas tersebut. Wakil rakyat di DPRD juga cuma bisa asyik tidur dan menikmati masa akhir jabatan mereka yang tersisa beberapa bulan lagi, tanpa memperhatikan rakyat yang telah memilihnya. Pertamina seenaknya saja membatasi ketersediaan gas melon tanpa mempertimbangkan kebutuhan rakyat kecil,” sebutnya. Puas berorasi meneriakkan aspirasinya, elemen mahasiswa tersebut diminta masuk ke gedung DPRD. Di sana telah menanti Ketua DPRD Kabupaten Majalengka H Surahman SSos serta Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) H Udin Abidin SH MM beserta jajarannya untuk meladeni aspirasi para pengunjuk rasa. Kepada para pengunjuk rasa, Surahman mengakui jika fenomena beberapa pekan terakhir soal kelangkaan gas elpiji tabung melon ini sudah lama menjadi perhatian pihaknya. Sehingga, pada rapat badan musyawarah (Banmus) di akhir bulan April 2014 kemarin, pihaknya mengagendakan bakal mengundang para pihak terkait seperti Disperindagkop, Hiswana Migas, Pertamina, dan Kepolisian untuk menindaklanjuti dan mencari solusi dari fenomena ini. “Saya pribadi sebagai orang desa sangat merasakan bagaimana kelangkaan gas ini membebani masyarakat di sekitar lingkungan saya. Makanya di acara banmus akhir bulan kemarin (April), saya mendorong diagendakan pemanggilan pihak-pihak terkait untuk mencari solusi permasalahan ini,” sebutnya. Menurutnya, mengacu pada agenda kerja DPRD Majalengka bulan Mei 2014 ini, agena pemanggilan pihak terkait yang berhubungan dengan kelangkaan gas melon ini bakal digelar pada tanggal 13 Mei. “Sudah diagendakan sekitar tanggal 13 Mei. Kalau kondisinya mendesak bisa saja kita majukan agendanya. Tapi mereka siap tidak untuk memenuhi undangan pemanggilan dari kita, semua pihak bisa memantau nanti bagaimana jawaban mereka terkait kelangkaan gas elpiji 3 kg ini pada pertemuan nanti,” tegasnya. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: