Lebih Romantis dari Charles-Diana
LONDON - Manis dan romantis. Dua kata itulah yang tepat untuk menggambarkan suasana Royal Wedding Pangeran William dan Kate Middleton kemarin (29/4). Prosesi pernikahan yang telah dinanti-nanti jutaan penduduk dunia tersebut tidak saja berlangsung lancar, tapi juga sangat indah. A Wonderful Moment, So Romantic, So Sweet, dan kata-kata indah lain yang menjadi judul headline sebagian besar media di Inggris, bahkan beberapa negara di Eropa, melukiskan momen sakral itu. Sejak awal, sebagaimana pantauan wartawan Jawa Pos Doan Widhiandono dari sekitar Westminster, London, publik sudah dibuat terpukau oleh penampilan William, 28, yang gagah. Mengenakan seragam Irish Guard warna scarlet, dia tiba dulu di Westminster Abbey didampingi Pangeran Harry yang memakai seragam resmi Kapten Household Cavalry. Setelah itu, giliran Kate muncul dengan gaun misterius. Gaun rancangan Alexander McQueen itu simpel namun membungkus tubuh ramping Kate dengan sempurna. Ketika memasuki gereja bersama sang ayah, Michael Middleton, perempuan 29 tahun tersebut tampak rileks dan bahagia. Ketika Kate tengah berjalan di karpet merah yang menuju altar, William tampak tak bisa melepaskan pandangan. Harry pun meyakinkan sang kakak bahwa sejauh ini semua yang direncanakan dan dilatih berulang-ulang berjalan mulus. ”Nah, dia datang sekarang,” bisik Harry sebagaimana dilansir Daily Mail. Setelah Kate tiba di ujung dan berdiri di sampingnya menghadap altar, William ”yang tak lepas tersenyum” mencondongkan tubuh kepada calon istrinya. ”Sayang, kamu terlihat cantik,” ucapnya yang dibalas dengan senyum oleh Kate. Untuk mengatasi nervous, William juga sempat bercanda dengan ayah Kate. ”Kita seharusnya menggelar acara keluarga kecil-kecilan saja,” ucap William. Meski begitu, dia masih tampak gugup ketika upacara dimulai. Suaranya bergetar ketika mengucapkan ”I will”, menjawab pertanyaan Uskup Agung Canterbury Rowan William yang menikahkan mereka. Sebaliknya, Kate mengucapkannya dengan lebih mantap. Selebihnya, upacara berjalan lancar hingga keduanya diarak dengan kereta 1902 State Landau menuju Buckingham Palace. ”Saya rasa publik dari seluruh dunia menonton pernikahan ini sebagai momen bersejarah. Mereka menyaksikan yang terbaik dari Inggris dan kami mencoba melakukannya sebaik mungkin,” tutur Perdana Menteri Inggris David Cameron sebagaimana dilansir Associated Press. ”Ini bukan hanya pernikahan antara pangeran yang tampan dan kekasihnya yang cantik. Tapi, seperti jutaan publik Inggris lainnya, kami merasakan keterkaitan dengan William dan Kate,” papar Cameron. ”Karena itulah mereka sangat excited menyambut pernikahan akbar ini,” imbuh suksesor Gordon Brown tersebut. Sekitar setengah jam kemudian, jutaan orang bergeser ke halaman Buckingham Palace. Perhatian mereka tertuju ke balkon, tempat Kate dan William akan melakukan ciuman pertama sebagai suami istri. Namun, momen itu tidak cukup memuaskan lantaran ciuman yang diberikan William cukup singkat, hanya sekitar dua detik. Entah siapa yang memulai, jutaan warga yang menyemut di bawah mulai berseru, ”We want Kate. We want Kate!” Artinya, kami ingin Kate. Tergerak oleh perhatian publik yang cukup masif, William pun mencium Kate sekali lagi. Kate tampak surprised, tapi wajahnya berbinar bahagia. Dia tertawa kecil, sementara William tersenyum lebar. Meski hanya sekilas, ciuman itu membuat publik Inggris berharap banyak kepada pasangan tersebut. Di mata mereka, wedding kiss dobel itu jauh lebih manis dan romantis daripada ciuman pertama Charles dan Diana pada 1981. Publik pun berharap, pernikahan mereka berlangsung selamanya. ”Tiga puluh tahun silam, terlihat banyak sekali tanda-tanda bahwa pernikahan Charles dan Diana tidak punya masa depan cerah. Hampir semua tanda itu tampak pada Charles,” ucap ahli bahasa tubuh Peter Collett kepada Daily Mail. ”Dia tampak kacau, tidak perhatian kepada Diana. Dia bahkan mengusap matanya, tidak hanya sekali, tapi dua kali. Mudah diartikan bahwa dia sedih dan bahkan menyesal,” imbuh dia. Bahkan, saat itu Diana yang mencondongkan tubuh untuk menerima ciuman Charles. Sebaliknya, kemarin Williamlah yang mendekatkan diri ke arah Kate untuk mengecup bibirnya. Collett melanjutkan, dalam Royal Wedding kemarin, pemandangannya sungguh berbeda. William dan Kate tampak sangat menikmati pernikahan mereka. Mulai upacara, arak-arakan, sampai ciuman pertama di balkon Buckingham Palace, mereka selalu berinteraksi. Sering kali mereka bertukar pandang dan tersenyum. Tetapi, kejutan yang diberikan William belum habis. Setelah ciuman dobel, dia mengajak sang istri untuk menyapa publik. Kali ini dengan naik Aston Martin convertible milik Pangeran Charles. Mobil yang pelat nomornya diganti tulisan Just Wed itu dibawa berkeliling halaman Buckingham Palace. Lucunya, Pangeran Harry mengikatkan beberapa balon berbentuk kubus warna-warni di bagian belakangnya. ”Itu ide Pangeran William untuk mengajak istrinya jalan-jalan ke taman,” kata juru bicara kerajaan kepada Belfast Telegraph. ”Menjauhkan diri dari resepsi resmi di istana dan melakukan perjalanan pertama sebagai suami istri ke kediaman keluarga,” imbuhnya. Sementara itu, setelah William mengakhiri masa lajang, Ratu Elizabeth menganugerahinya dengan gelar Duke of Cambridge. Duke adalah gelar tertinggi di antara titel-titel yang bisa diberikan Ratu. Dengan sendirinya, Kate kini juga mendapatkan gelar Duchess of Cambridge. William juga menerima dua gelar lain, yakni Earl of Strathearn dan Baron Carrickfergus. William tampaknya sudah lama mendiskusikan pemilihan gelar itu dengan ratu. Buktinya, beberapa hari sebelum menikah, dia menyempatkan diri untuk mengunjungi Cambridge. Jika bergelar Duke of Cambridge, secara otomatis dia memiliki kewajiban untuk lebih memperhatikan daerah tersebut. ”William senang menerima gelar itu. Sudah lama dia tertarik kepada Cambridge,” kata juru bicara Buckingham Palace. Di sisi lain, Inggris benar-benar larut dalam pesta. Selain jutaan orang yang merayakan pernikahan William dan Kate secara langsung di London, kota-kota lain turut larut dalam kegembiraan. Tercatat, lebih dari lima ribu pesta jalanan digeber warga. Mereka menggelar meja panjang, memasak berbagai macam hidangan, lalu makan dan minum bersama layaknya merayakan acara keluarga dekat. Pernikahan itu memang milik seluruh warga. (dos/na/iro)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: