Nyi Icah Meninggal, Warga Benda Kerep Berkabung
CIREBON - Warga Benda Kerep, Kelurahan Argasunya, Kota Cirebon, berkabung atas meninggalnya Aisyah Mujtaba binti Kiai Mujtaba atau kerap dikenal dengan sebutan Nyi Icah, Minggu (11/5) sekitar pukul 16.30 WIB di ruang ICU RS Pelabuhan. Almarhumah meninggal di usianya yang ke-84 tahun dengan meninggalkan 8 orang anak, 7 laki-laki dan 1 perempuan. Nyi Icah merupakan istri dari alm Kiai Aslah. Salah seorang putera almh Nyi Icah, A Syakur mengatakan, dalam beberapa hari terakhir, almarhumah memang mengeluhkan sakit asam urat yang dideritanya. Kemudian sakitnya bertambah parah, sehingga keluarga memutuskan membawanya ke rumah sakit. \"Tadi siang (kemarin, red), sekitar pukul 1.30 itu kita bawa ke Rumah Sakit Pelabuhan. Pas berangkat itu masih bisa diajak komunikasi. Tapi saat masuk rumah sakit, wajahnya agak berbeda. Sampai-sampai dokter menyarankan agar dirawat di ruang ICU,\" cerita Syakur kepada Radar, kemarin. Namun, sayangnya saat itu ruangan ICU RS Pelabuhan sedang penuh. Pihak keluarga pun mencari alternatif ke rumah sakit lain. \"Saat itu ruang ICU yang masih kosong ada di RS Pertamina. Namun Nyai sudah keburu meninggal. Saat itu juga di ruangan Rumah Sakit Pertamina saya bacakan surat Yasin dan meninggal di pangkuan,\" ujarnya. Menurut Syakur, rencananya pemakaman jenzah akan dilakukan pada hari ini, Senin (12/5) pukul 13.00 WIB. Hal ini karena pertimbangan keluarga yang masih belum bisa datang. Selain itu, waktu yang sudah malam tidak memungkinkan untuk proses pemakaman. Ia menyebutkan, jenazah akan dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum Cikalontong sambil menunggu keluarga lainnya datang. \"Keluarga ada yang dari Brebes, Jakarta dan Magelang,\" ucapnya. Semasa hidup almarhumah Nyi Aisyah dikenal sebagai orang yang kerap dimintai barokah oleh semua orang, baik warga Benda sendiri maupun daerah lain. \"Kurang lebih setiap hari ia bisa dimintai oleh 10 orang yang datang meminta doa dan barokahnya,\" ucapnya. Sehingga tak heran, banyak warga yang bertakziah ke rumah duka. Syakur menyebutkan, almarhumah merupakan ibu yang penyabar dan tabah dalam kondisi apapun. \"Kalau di pesantren memang beliau tidak mengajar santri, tapi kalau ada santri yang sakit dan tidak betah, minta barokah dan doa beliau. Jadi, semasa hidupnya Nyai banyak dibutuhkan semua warga,\" terangnya. (jml) FOTO: JAMAL SUTEJA/RADAR CIREBON KTP ALMARHUMAH. Salah seorang putra almarhumah Nyi Aisyah, A Syakur menunjukan Kartu Tanda Penduduk (KTP) milik almarhumah, tadi malam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: