TAIS-GW Segera Putuskan Pengelola Resmi
KEJAKSAN– Taman Ade Irma Suryani (TAIS) dan Gedung Wanita (GW) memasuki tahap akhir dari rangkaian pelaksanaan proses lelang. Setelah melakukan ekspose dihadapan wali kota dan unsur terkait di Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon, kedua aset itu sudah diajukan penawaran oleh investor. Termasuk di dalamnya rencana akhir sebelum perjanjian kontrak kerja sama. Kepala Bagian Perlengkapan Pemkot Cirebon Kadini SSos mengatakan, saat ini para calon investor dua aset utama itu telah mengajukan penawaran kerjasama dalam bentuk dokumen kontrak. Didalamnya berisi tentang rencana pembangunan dan komitmen pembayaran kepada pemkot sebagai pemilik aset. “Hasil pembayaran kerjasama dari investor masuk PAD (Pendapatan Asli Daerah). Kami tidak hanya berbicara masalah uang, tetapi kejelasan TAIS dan GW hingga 25 tahun kedepan,” paparnya, Jumat (9/5). Karena itu, tim seleksi calon investor yang dibentuk Bagian Perlengkapan Pemkot selaku pengelola aset, terus bekerja untuk menentukan kesepakatan dalam berbagai hal. Termasuk di dalamnya, masukan dari forum Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang hadir saat ekspos dua aset utama milik Kota Cirebon tersebut. “Penawaran yang diajukan dua investor, masih kami kaji lebih dalam. Jika ada yang perlu dilengkapi, akan kami panggil,” ucapnya. Setelah menerima ajuan penawaran dari calon investor TAIS dan GW, pihaknya akan memasukan keinginan dari beberapa pihak forum SKPD dan pejabat terkait hingga instruksi wali kota. Pada prinsipnya, kata Kadini, langkah hati-hati yang dilakukan demi mendapatkan hasil terbaik dan sesuai harapan. Saat ekspose lalu, beberapa pejabat dari forum SKPD memberikan masukan beberapa hal terkait teknis. Seperti, penambahan taman bermain anak, ikon Cirebon, dan perluasan wilayah hingga 15 kilometer dari bibir pantai. “Semua masukan yang dirangkum kemarin, akan kami sampaikan untuk dilaksanakan. Disini akan ada diskusi kembali,” ujar Kadini. Ketua Timsel TAIS-GW, Drs Agus Mulyadi MSi mengatakan, berbagai masukan dan koreksi dari masyarakat Kota Cirebon, akan menjadi catatan tersendiri bagi timsel dalam merumuskan kebijakan perjanjian kerjasama. Dalam ekspos yang disampaikan PT Prima Sarana Manunggal selaku calon investor tunggal dan PT Charuban Reka Buana selaku calon tunggal investor GW, masukan dari forum SKPD menjadi catatan timsel dalam membuat isi dokumen perjanjian. “Itu akan menjadi pertimbangan timsel. Kami ingin konsep matang dan pelaksanaan sesuai keinginan semua pihak,” ucapnya. Selain itu, timsel hanya mengawal sampai penetapan investor. Meskipun demikian, Agus menyatakan hingga pembuatan dokumen kontrak kerjasama penjanjian investasi TAIS-GW, masih atas dasar ajuan timsel. Karena itu, dia ingin kontrak kerjasama sesuai harapan seluruh lapisan masyarakat. “Aset TAIS milik kita bersama dan menjadi tanggungjawab semua pihak,” terangnya. Secara prinsip, timsel akan menuangkan apa yang diinginkan dalam kesepakatan perjanjian. Kekuatan dokumen perjanjian kerjasama sangat kuat dan menjadi satu-satunya pijakan atau pegangan dalam jangka waktu 25 tahun kedepan. “Harus ketat dan jelas. Jangan sampai TAIS terbengkalai lagi seperti sebelumnya,” tukasnya. (ysf)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: