Pecahkan Rekor 126 Tahun

Pecahkan Rekor 126 Tahun

MANCHESTER - Keputusan Khaldoon Al Mubarak, chairman Manchester City untuk mendatangkan Manuel Pellegrini sebagai juru taktik The Citizens layak mendapat apresiasi tinggi. Buktinya, sang kakek berusia 60 tahun yang baru bergabung dengan City pada pertengahan 2013 itu, sukses menyumbangkan double winners bagi City di musim perdananya. Trofi pertama yang disumbangkan oleh Pellegrini, adalah mengantarkan Vincent Kompany dan kawan-kawan menjuarai Capital One Cup. Dalam laga final yang berlangsung 2 Maret lalu tersebut, City sukses membungkam Sunderland dengan skor telak 3-1. Dan, kemarin (11/5) malam, The Sky Blues -julukan City- memastikan gelar Premier League musim ini, setelah membungkam West Ham United dengan skor 2-0 di Stadion Etihad. Gelar tersebut sekaligus menggenapkan dominasi City di Premier League dalam tiga musim terakhir. Dua tahun lalu, City juga sukses membawa pulang gelar tersebut ketika berada di bawah kendali Roberto Mancini. Hebatnya, apa yang direngkuh Pellegrini bersama City tersebut sekaligus menciptakan rekor baru dalam sejarah sepak bola Inggris. Pellegrini tercatat sebagai pelatih asal luar Eropa pertama yang sukses menjadi juara dalam 126 tahun kasta tertinggi sepak bola Inggris. Tak cukup sampai disitu, gelar Capital One Cup dan Premier League bersama City juga menjadi rekor tersendiri dalam sejarah klub. Karena, mantan pelatih Malaga, Real Madrid, dan Villarreal ini, sebagai pelatih pertama yang sukses merebut double winners dalam 134 tahun sejarah Manchester City. \"Ini semua tentang kerja keras dan loyalitas. Kami harus bangga, karena kami tahu sang pemilik telah menghabiskan dana besar untuk meraih semua ini. Kami layak menikmatinya. Tapi, kami juga benar-benar lapar untuk membawa kesuksesan yang lebih untuk klub ini,\" ucapnya kepada BBC Sports. Tapi, satu hal yang paling penting bagi Pellegrini di musim ini adalah City memenangkan gelar dengan 102 gol. Serta membuat rekor gol terbanyak dalam semua kompetisi dalam sejarah sepak bola Inggris. Di musim ini, City berhasil menyumbangkan 156 gol dalam semua ajang kompetisi. \"Itu adalah bukti, bahwa cara yang kami lakukan dan kualitas pemain yang kami miliki untuk melewati musim ini adalah sesuatu yang sangat hebat. Tentu, kami akan melakukan sejumlah perbaikan demi meraih banyak gelar bersama tim ini,\" harap pria yang mengawali karir kepelatihannya bersama Universidad de Chile itu. Pellegrini mengungkapkan bahwa salah satu kesuksesannya bersama tim barunya tersebut adalah keberanian untuk merevolusi gaya permainan City yang terlalu ortodoks dengan mengandalkan conter attack. Memang, selama berada di bawah kendali Manchini sejak 2009, City terjebak dalam pola permainan defensif. \"Itu adalah tantangan terberat yang saya hadapi sejak bergabung dengan tim ini, yaitu mengubah budaya tim dari mentalitas bertahan,\" ungkapnya. \"Memang, tim ini memiliki pemain yang andal bermain dengan serangan balik. Tapi, bagi saya, untuk memenangkan gelar hanya dengan cara seperti itu, saya tidak akan senang,\" tegasnya. Terlepas dari itu, perjalanan Pellegrini dalam membawa City mengulang sukses dua tahun lalu, tidak berjalan mulus. Pria bernama lengkap Manuel Luis Pellegrini Ripamonti sempat mengalami periode sulit dan tertekan. Salah satunya adalah ketika City tidak mampu melewati fase 16 besar Liga Champions. Lolos mendampingi sang juara bertahan, Bayern Munich di fase grup, tapi akhirnya harus tersingkir di babak 16 besar usai ditaklukkan Barcelona. Di level domestik, City yang didukung pemain-pemain yang dinilai paling komplet diantara seluruh konstestan Premier League, sempat mengalami penurunan performa di pertengahan musim. Meski garang di Etihad, City kerap gagal memetik hasil maksimal ketika menjalani laga tandang. Buktinya, dari delapan laga tandang pertama di musim ini, Pellegrini dan anak buahnya hanya memetik dua kemenangan. Imbasnya, The Citizens sempat terlempar dari persaingan juara dan berada di luar empat besar. Tapi, dengan revolusi pola permainan yang dilakukan oleh Pellegrini tersebut, City secara perlahanan merangsak naik, dan akhirnya juara. Tangan dingin Pellegrini tersebut langsung menuai simpati dari banyak kalangan. Salah satunya adalah Joe Hart, pria jangkung yang selama ini bertugas di bawah mistar gawang The Citizens. \" Pellegrini adalah pemenangnya. Karena, selama ini dia ingin menang dan dia percaya pada apa yang dia lakukan,\" kata Hart. (dik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: