Pemcam Losarang Gelar Operasi JWBM

Pemcam Losarang Gelar Operasi JWBM

LOSARANG – Sebagai tindak lanjut pemberlakuan jam wajib belajar malam (JWBM), Pemerintah Kecamatan Losarang rutin menggelar operasi di seluruh desa. Salah satunya operasi yang dilakukan oleh Satuan Pelaksana (Satlak) JWBM menyasar rumah-rumah warga di Desa Muntur, Selasa (13/5). Anggota Satpol PP, aparat desa, MUI, petugas kepolisian dan TNI diterjunkan dalam operasi yang berlangsung mulai pukul 18.30 hingga pukul 20.00. Satlak JWBM yang dipimpin Camat Losarang, Mismaka MSi tersebut mendatangi satu per satu kediaman warga yang memiliki anak usia sekolah. Jika ketahuan ada anak yang asyik menonton TV, petugas langsung mematikannya. Orang tua pelajar lantas diberikan pemahaman agar mendampingi anak-anaknya untuk mengisi waktu dengan belajar. “Peran orang tua dan masyarakat sangat penting untuk suksesnya program JWBM ini. Tim hanya memonitor dan memotivasi para orang tua agar mendorong dan mendampingi anak-anaknya untuk belajar atau mengaji. Sebab tidak ada sanksi dalam pemberlakuan jam wajib belajar ini,” terang Mismaka. Menurutnya, selama pelaksanaan operasi masih banyak warga yang membiarkan anak-anaknya berkeliaran atau melakukan aktivitas di luar kegiatan belajar. Hal itu dikarenakan lemahnya pemantauan serta kesadaran dari para orang tua. Karena itu pihaknya terus mendorong agar program JWBM dapat dilaksanakan secara optimal dengan melibatkan semua komponen masyarakat. Bersamaan dengan pemberlakuan JWBM, Pemcam juga meluncurkan program Gerakan Masyarakat Magrib Mengaji (Gemmari). Implementasinya melalui penyebaran buku kendali aktivitas siswa mengaji dan salat lima waktu, kepada sekitar 6.500 pelajar di 31 Sekolah Dasar (SD) se-Kecamatan Losarang. Gerakan tersebut diharapkan bisa menjadi solusi mengendalikan kebiasaan pelajar yang sering keluyuran saat jam belajar. Sejatinya menurut dia, program itu hanya mengembalikan kebiasaaan masyarakat yang sudah lama dilakukan, yaitu mengaji usai menunaikan ibadah salat Magrib. Hanya saja, kebiasaan yang sangat positif itu sekarang mulai hilang akibat kemajuan zaman. “Itu yang kemudian menjadi salah satu penyebab kenapa anak usia sekolah sekarang ini seperti lepas kendali. Karena itu, kita ingin kebiasaan ini didorong untuk dihidupkan kembali,” ujar dia. Melalui Gemmari, masyarakat terutama para orang tua diminta untuk mengajak dan membimbing anak-anaknya untuk membiasakan mengaji setiap sore. Sehingga terjadi komunikasi antara orang tua dan anak, mencegah mereka untuk tidak menonton televisi dan keluar malam. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: