Operasi Simultan Ringkus Sembilan Terduga Teroris

Operasi Simultan Ringkus Sembilan Terduga Teroris

JAKARTA - Operasi yang dilakukan Densus 88 Antiteror empat hari terakhir menghasilkan cukup banyak tersangka. Sedikitnya sembilan terduga teroris diringkus dari tiga kota, yakni Indramayu, Lamongan, dan Klaten. Operasi terakhir kemarin (15/5) di Klaten menghasilkan lima terduga teroris kelompok Poso. Informasi yang diperoleh Jawa Pos (Radar Cirebon group) penangkapan terduga teroris di Klaten kemarin berlangsung sejak pagi. Sekitar pukul 09.00, polisi menggerebek sebuah kontrakan di Dukuh Sumber Wetan, Desa Sumber, Kecamatan Trucuk. Usai meringkus para penghuni kontrakan, polisi beralih ke sebuah bengkel di kecamatan yang sama. Kadivhumas Mabes Polri Irjen Ronny F Sompie saat dikonfirmasi menjelaskan, kelima terduga teroris itu masing masing bernama Arif alias Tomy, Selamet, Rofiq, Arifin, dan Yusuf. Kemudian, dari bengkel di Trucuk, polisi menyita sejumlah barang bukti. Di antaranya, 15 senpi panjang gas cal 7mm, dua pucuk senpi pendek gas cal 7 mm, dan sebuah crossbow (panah mekanik). Senjata lainnya, sebuah panah, lima samurai panjang, enam pedang ukuran sedang, dan 25 pucuk pisau lempar. \"Densus juga menyita dokumen pembuatan bom di bengkel tersebut,\" terangnya kemarin. Penangkapan kelima orang tersebut berawal dari operasi di Indramayu, Jawa Barat, pada Senin (12/5) lalu. Kala itu, Densus meringkus DPO pelaku bom Tentena, Poso, pada 2005 bernama Rifki alias Bondan alias Royan. Alumnus camp pelatihan di Moro, Filipina, itu diringkus di sebuah rumah makan di Indramayu. Hari berikutnya, Densus bergerak ke Lamongan dan meringkus DPO lain bernama Ramuji alias Kapten alias Ahmad di kawasan Paciran. \"Yang bersangkutan terlibat pelatihan militer di Poso sekaligus penyuplai logistik,\" terang mantan Kapolwiltabes Surabaya itu. Kemudian, pada Rabu (14/5) malam Densus bergeser ke Klaten dan meringkus Salim alias ustad Yahya. Sama seperti Rifki, Salim juga merupakan DPO kasus kerusuhan Poso dan turut andil dalam peristiwa bom Tentena.dia ditangkap bersama salah seorang rekannya, Setiawan. Namun, peran Setiawan belum bisa terungkap. Seluruh terduga teroris yang tertangkap merupakan pengikut Santoso. Menurut Ronny, saat ini Densus masih melanjutkan operasi dan menggeledah beberapa tempat lain berdasarkan hasil pemeriksaan para terduga teroris yang tertangkap. \"Kita tunggu saja perkembangannya,\" tambahnya. Penangkapan sejumlah teroris yang disebut terlibat kejadian Tentena 2005 tersebut menimbulkan sejumlah pertanyaan mantan kombatan Poso. Rafiq Syamsuddin salah satunya, dia mengaku tidak mengenal nama-nama yang dicap sebagai teroris Poso itu. \"Mungkin itu yang ditangkap it uteri-terinya lagi, atau yang kami biasa sebut KW,\" ujar Rafiq saat dihubungi koran ini. Menurut dia salah satu DPO kasus Tentena 2005 yang ia kenal bernama Upik alias Prof. \"Nama-nama yang ditangkap itu saya tidak kenal,\" paparnya. Mantan narapidana kasus terorisme yang kini beralih menjadi pengusaha media itu mengaku terusik dengan terduga terorisme yang selalu dikaitkan dengan Poso. \"Kami tentu berharap penangkapan segera dilakukan pada pelaku utamanya dan tak lagi dikait-kaitkan dengan Poso,\" ujarnya. Mantan kombatan asal Lamongan, Ali Fauzi mengungkapkan penangkapan itu kemungkinan berkaitan dengan informasi adanya kegiatan kelompok Santoso. \"Diperkirakan kelompok itu bakal mengadakan amaliyah bom bunuh diri pada pilpres mendatang,\" kata adik Ali Fauzi itu. (byu/gun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: