Guru SD Dihipnotis, Uang dan HP Raib

Guru SD Dihipnotis, Uang dan HP Raib

CIREBON – Ny Iim Maswiti (45), warga Perumahan Bukopin 1, Desa Kepompongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon bernasib apes. Wanita yang berprofesi sebagai guru di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Wanasaba Kidul, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon ini menjadi korban hipnotis. Uang tunai sebanyak Rp500 ribu, kartu ATM dan dua unit Handphone milik korban dibawa kabur pelaku. Keterangan yang berhasil dihimpun Radar Cirebon menyebutkan, awalnya Jumat siang (16/5), sekitar Pukul 13.00, korban sedang menunggu sebuah angkotan umum di Jl Kemantren, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon seorang diri. Kemudian, datang seorang pria (pelaku, red) mengaku bernama Rangga dan bekerja sebagai karyawan salah satu bank pemerintah di Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon. Entah bagaimana ceritanya, keduanya terlibat perbincangan yang selanjutnya pelaku menepuk bahu korban. Disinilah korban mulai tidak sadarkan diri atau terkena pengaruh hipnotis. Saat ditanya, korban mengaku hendak ke sebuah bank di Sumber. Kemudian, pelaku mengajak korban dengan dalih akan mengantarkannya ke bank yang dimaksud korban. Masih dalam keadaan tidak sadar, korban pun menuruti ajakan pelaku. Keduanya pun lalu berboncengan menggunakan sepeda motor milik pelaku. Bukannya menuju Sumber, pelaku melajukan sepeda motornya menuju arah Desa Kepompongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. Tepat di sekitar bawah jembatan tol yang sepi dari masyarakat, pelaku menurunkan korbannya dari atas sepeda motor. Kemudikan, karena masih belum sadar, korban menyerahkan tasnya berisi uang tunai Rp500 ribu, kartu ATM dan dua unit Handphone kepada pelaku. Korban baru sadar telah dihipnotis setelah pelaku kabur menggunakan sepeda motor dengan membawa barang berharga milik korban. Korban ditolong warga setempat setelah berteriak minta tolong dan mengantarnya ke Mapolsek Talun untuk melaporkan kejadian tersebut. Kapolres Cirebon Kabupaten AKBP Irman Sugem SH SIk didampingi Kapolsek Talun AKP H Dhianto melalui Kanit Resekrim Ipda Afandi mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan. ”Korban sudah membuat laporan resminya kepada kami. Selanjutnya, kasus ini kami lakukan penyelidikan dan mencari keterangan saksi-saki,” katanya. Sayangnya, Ny Iim Maswiti enggan diwawancara wartawan korban ini terkait kasus yang dialaminya itu. (arn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: