/Benih Disharmoni
PERCIKAN disharmoni muncul di tubuh Bayern Muenchen menjelang laga final DFP Pokal melawan Borussia Dortmund dini hari nanti WIB. Pemain senior Bayern, Franck Ribery, melancarkan kritik kepada der trainer Pep Guardiola. Sebagaimana dilaporkan majalah Jerman, Kicker, Ribery merasa tidak nyaman dengan kebijakan rotasi yang dilakukan Pep. \"Kadang Anda harus bermain, kadang duduk di bench, kadang tinggal saja di rumah. Ini situasi baru bagi kami,\" katanya. \"Secara pribadi saya katakana, saya perlu bermain. Saya mungkin perlu istirahat setelah lima atau enam pertandingan, namun tidak saat baru menjalan satu laga saja,\" tambahnya. Dia sendiri tidak yakin, Pep bakal memainkannya secara penuh 90 menit di laga final nanti. \"Kalau kami kalah (di final DFB Pokal), itu akan menjadi musim yang tidak bagus bagi kami,\" tambahnya. Musim ini, Ribery hanya bermain 22 kali dari 34 total laga di kompetisi Bundesliga. Dari 22 laga itu, sembilan diantaranya dia tidak turun sejak awal, melainkan hanya sebagai pengganti. Kritik Ribbery itu menyulut komentar Direktur Olahraga Bayern, Matthias Sammer. Dia ingin para pemainnya, termasuk Ribbery, berkonsentrasi penuh ke laga final dini hari nanti. \"Bukan waktu yang tepat, sebelum pertandingan final, untuk membicarakan hal yang bersifat personal,\" tegasnya. Pep mendapat pembelaan dari kaptem tim, Philipp Lahm. Menurut Lahm, pelatih berusia 43 tahun tersebut membuatnya merasa nyaman dan fun. \"Kalau kami hanya diminta menunggu dan melakukan serangan balik, itu baru bisa dikatakan Guradiola tidak cocok untuk kami,\" kata Lahm sebagaimana dikutip Suddeutschen Zeitung. Kritik kepada Pep terkait strateginya di Bayern mulai muncul saat dia gagal meloloskan timnya ke puncak Liga Champions musim ini. Apalagi, kegagalan itu terjadi setelah Bayern dihempaskan klub Spanyol Real Madrid, lewat kekalahan 0-3 di kandang sendiri. Mulai ada yang mempertanyakan, apakah filosofi bermain Pep cocok untuk diterapkan di Bayern. (ruk)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: