Pemdes Deteksi Dini Imigran

Pemdes Deteksi Dini Imigran

SUMBERJAYA – Masuknya sejumlah investor dari berbagai negara ke Kabupaten Majalengka tentunya tidak terlepas pula mulai berdatangannya sejumlah imigran. Terutama maraknya pembangunan di wilayah utara Majalengka seperti Kecamatan Sumberjaya. Berkaitan dengan hal tersebut, Pemerintah Kecamatan Sumberjaya (Pemcam) menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah kepala desa maupun tokoh masyarakat berkaitan dengan sejumlah rencana kegiatan termasuk seiring berkembangnya pembangunan di Kota Angin seperti banyaknya pembangunan pabrik tekstil maupun garmen. Ketua Forum Kepala Desa Kecamatan Sumberjaya, Dudung Abdullah Yasin mengatakan, belajar dari pengalaman, keberadaan imigran tentu harus dideteksi sedini mungkin oleh masing-masing pemerintah desa (pemdes) di Kecamatan Sumberjaya. Terutama kawasan Sumberjaya yang dilalui oleh pembangunan megaproyek tol Cikapa serta semakin banyaknya pembangunan sejumlah pabrik. Ia menyebutkan, ada sejumlah pabrik besar di Kecamatan Sumberjaya di antaranya Wintai yang berlokasi di Desa Bongas Kulon, pabrik tekstil di Desa Lojikobong, serta PT Jabagarmindo di Desa Banjaran Kecamatan Sumberjaya. Oleh karenanya, bukan tidak mungkin investor asing ini sering berkunjung baik hanya sebatas kontrol perusahaan bahkan sampai dengan menyewa fasilitas kontrak rumah warga. “Oleh karena itu, kedatangan mereka-meraka ini tidak semestinya dibiarkan saja. Bukan karena kita ini suuzon terhadap tamu-tamu dari negara asing. Namun kedatangannya apakah memang dengan tujuan baik yang mampu memberdayakan masyarakat Majalengka atau hanya memanfaatkan dengan hal-hal yang tidak diinginkan,” tegasnya. Ia juga mengimbau kepada kontraktor tol Cikapa yaitu PT Hutama Karya (HK) hingga seluruh pengesub untuk dapat memberikan data sejumlah imigran kepada pemerintah Desa Panjalin Kidul. Pihak HK seharusnya mencatat sejumlah nama agar dapat diketahui oleh pemdes. “Melalui data tersebut, masing-masing pemdes bisa mengetahui ada yang ngontrak orang asing. Tidak hanya dalam progres pembangunan saja melainkan sejumlah tamu lain seperti kerabatnya dari luar negeri agar masyarakat bisa melaporkan kepada ketua RT atau RW untuk ditembuskan kepada pemdes setempat. Kami sih tidak ingin adanya hal-hal yang tidak diharapkan, tetapi dengan adanya data tersebut bisa memantau aktivitas apakah memang tujuannya baik” tandasnya. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: