Bupati Yakinkan Pengusaha

Bupati Yakinkan Pengusaha

MAJALENGKA - Hari ini (7/6) Kabupaten Majalengka tepat berusia 521 tahun. Meskipun sejarah Majalengka hingga saat ini masih  “diperdebatkan” keabsahannya, yang pasti peringatan Harjad Majalengka tahun ini lebih semarak. Sehari sebelum hari H, Bupati H Sutrisno SE MSi menggelar open house bertema Bersama Dunia Usaha Membangun Majalengka Remaja. Puluhan pengusaha mengikuti acara yang berlangsung di halaman belakang Pendopo Bupati. Tampak hadir di tengah-tengah pengusaha, Kepala BKPPMD Provinsi Jawa Barat, Drs H Agus Gustiar MSi. Dalam kesempatan itu, Bupati Sutrisno menegaskan bahwa peluang investasi di Majalengka sangat menjanjikan dan optimis maju. Adanya megaproyek pembangunan  Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), serta jalan tol Cisundawu dan Cisunjati, membuka peluang usaha yang sangat terbuka dan menjanjikan. Sesuai dengan Perda No 13/2010, Kabupaten Majalengka dijadikan kawasan strategis pusat pembangunan di Jabar bagian timur, dengan pembangunan BIJB dan Aero City. Dalam  rencana tata ruang wilayah (RTRW) nasional, Majalengka menjadi pusat pengembangan wilayah di Jabar. Karena itu, kebijakan tidak perlu diragukan lagi. “Pembangunan Jabar bagian timur itu sentralnya ada di Majalengka,” tandasnya. Menurutnya, didukung fasilitas jalan tol   Cikopo-Palimanan dan Cileunyi-Dawuan, pembangunan Majalengka akan makin terbuka. Juli tahun ini, harusnya pembangunan tol Cisundawu sudah dimulai, hanya  karena ada masalah di Cirebon, sehingga mengalami perubahan trase, khususnya  di Sumberjaya. Sesuai penjelasan gubernur, jalan tol Cisundawu sudah ditenderkan. Artinya pembangunannya mulai tahun ini. Dan ditargetkan pada  awal 2013 sudah  selesai. Hal itu seiring dengan dimulainya pembangunan BIJB. Lahan untuk  landasan BIJB seluas 530 ha juga sudah selesai dan tahun ini seluas  440 ha sedang diukur untuk dibebaskan. “Kalaupun ada satu dua yang tidak menerima, itu wajar di alam demokrasi. Tapi tentu kita tidak bisa menunggu, karena itu uangnya sudah dititipkan di PN Majalengka,” kata Sutrisno. Prasyarat untuk investasi, kata dia, adalah arus barang lancar. Ini tidak ada masalah, karena pelabuhan laut di Tirtamaya Indramayu akan dibangun. Jarak dari BIJB tidak lebih 25 km. Bahkan akan dibangun jalan layang dari Indramayu ke Majalengka. Dijelaskan, Majalengka memiliki 360 titik sumber mata air. Dan hasil penyelidikan perut bumi Majalengka mengandung 50 persen air. Karena itu tidak akan kekurangan. Ditambah 3 sungai besar yakni Cimanuk, Cikeruh, dan Cilutung. Pemkab Majalengka juga komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para investor. Bahkan, dia mengusulkan agar BPPT-PM mendapatkan prioritas.  “Artinya, proses perizinan dalam sehari bisa selesai. Kecuali untuk  yang terkait 4 kebijakan pembangunan, termasuk izin galian C, karena harus dikaji mendalam, sehingga tidak mengakibatkan kerusakan alam,” kata dia. Dia optimis daerah berpenduduk 1,2 juta jiwa dengan luas 1. 224 km itu akan mengalami perkembangan dan kemajuan. Tugas pemerintah adalah menyejahterakan masyarakat dan memberdayakan rakyat miskin. Melalui program rumah tidak layak huni (rutilahu), warga kurang mampu  dibantu dengan dana Rp10 juta yang digunakan Rp7,5 juta untuk bedah rumah dan  Rp2,5 juta untuk pemberdayaan ekonomi. “Dengan kebersamaan dan kegotongroyongan, bantuan untuk rehab rutilahu bisa mencapai Rp50 juta,” ujarnya. Untuk menarik wisatawan dan investor, akan dibangun Jabar Education Park di Kecamatan Sindangwangi, yang merupakan taman bermain dengan  memasukkan konsep pendidikan di dalamnya. Juga akan dibangun Majalengka Spektakuler di Pasar Lawas Majalengka. Jalan lingkar utara yang menghubungkan Panyingkiran, Jatisawit, Leuwikidang, Batujaya, Karayunan, dan Pinangraja serta jalan tembus Majalengka, Lemahputih, Lemahsugih juga akan dibangun. Menyinggung soal hari jadi, Sutrisno tidak mempermasalahkan, karena ada legal formalnya. Hanya  karena tuntutan rakyat, pada tahun 2010 dilakukan penelusuran sejarah Majalengka oleh Prof Dr Nina Lubis dan tim untuk mengkaji kembali. ”Tapi yang pasti peringatan harjad kali ini lebih semarak,” ujarnya. Sementara itu, Kepala BKPPMD Provinsi Jawa Barat, Drs H Agus Gustiar MSi mengatakan, adanya rencana pembangunan BIJB dan tol Cisundawu akan berdampak terhadap perubahan tatanan masyarakat ke depan. Tiga hal  yang akan menjadi pertimbangan pengusaha adalah adanya keamanan, kepastian hukum, serta proses perizinan yang transparan, terbuka, lebih murah, dan  lebih cepat. “Pemkab Majalengka harus membuka karpet merah dengan mempernudah perizinan, akan mempercepat industrialisasi di Kabupaten Majalengka. Majalengka menjadi  pilihan utama tekstil karena jalan tol dan air cukup melimpah,” kata dia. Ketua Asosiasi Perteksilan Indonesia, Ade Sudrajat mengamini apa yang disampaikan Bupati Sutrisno. Menurutnya, Majalengka menjadi  pilihan utama industri tekstil karena jalan tol dan air cukup melimpah. Industri tekstil saat ini sudah bergairah lagi. Pada tahun  2007-2010 investasi baru Rp6 triliun selama 4 tahun. Tapi dalam perjalanan 2011 sungguh mencenangkan, karena pada  bulan 31 Mei saja mencapai Rp3 triliun. “Tekstil kita bergairah kembali. Tahun  2004 listrik kita minus dan akhir 2010 dalam fase mencukupi, meskipun belum berlimpah. Untuk proses produksi, tahun 2011 akan mendapatkan pasokan baru dari Indramayu dan Jatigede,” bebernya. Dalam kesempatan itu, dilakukan pendantanganan memorandum of understanding (MoU) antara Pemkab Majalengka dengan PT Lakban SIling Gapuri dalam membangun perumahan bagi pegawai negeri sipil (PNS) yang berpenghasilan di bawah Rp2,5. Juga dilakukan penyerahan corporate social responsibility (CSR) PT Triple S, PT Bibit Indonesia, PT Leetex Garment, dan PT Wika Beton. Kepala Bappeda Ir H Rahmat Rukmana MM mengatakan, tujuan diselenggarakannya open house adalah sebagai upaya untuk mempromosikan  ragam potensi produk unggulan daerah, perluasan pasar, dan peluang investasi di Majalengka. Juga sebagai wahana menjalin komunikasi dan berinteraksi langsung dengan para investor dan calon investor. “Dengan open house ini diharapkan tercipta komunikasi dua arah antara pemerintah dan swasta dalam rangka memacu pertumbuhan investasi, terutama tentang iklim investasi,” kata dia diiyakan Kepala BPPTP-PM Drs H Yayat Sudrajat MM. (ara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: