Waspada Teror Terhadap Aparat
*Polri Gelar Rakor Operasi Ketupat 2014 JAKARTA - Keberhasilan operasi ketupat 2013 membuat Polri tahun ini menyiapkan rencana lebih detail. Mabes Polri meyakinkan jika persoalan-persoalan yang bakal terjadi dalam pelaksanaan operasi ketupat tahun ini bisa lebih cepat diatasi. Meski begitu, Polri masih mewaspadai sejumlah ancaman yang sempat terjadi pada operasi ketupat 2013. Kemarin, Mabes Polri menggelar rapat koordinasi persiapan operasi Ketupat 2014 bersama sejumlah instansi dan kementerian. Seperti tahun sebelumnya, operasi tahun ini juga bakal diadakan selama 16 hari. Waktu pelaksanaannya bakal mengikuti jadwal libur dan cuti bersama lebaran yang ditetapkan pemerintah. Ketua Pelaksana Rakor Ops Ketupat Brigjen Carlo Brix Tewu menjelaskan, untuk tahun ini pihaknya mengembangkan sistem baru untuk mengurai hambatan arus mudik. Sistem yang dibangun tahun ini adalah sistem komunikasi yang lebih detail di lapangan. Seluruh stakeholder operasi ketupat diwajibkan memantau para personelnya dan bisa berhubungan dengan aparat kepolisian di lapangan secara langsung. \"Misalnya ada hambatan penyaluran sembako atau BBM di suatu titik, Pertamina dan Bulog bisa langsung berhubungan dengan Kapolsek untuk meminta pengamanan,\" terangnya. Tahun ini, Polri menerjunkan 86.243 personel untuk mengamankan jalannya arus mudik dan balik. Jumlah itu masih ditambah dukungan sejumlah instansi sebanyak 51.552 personel, sehingga total ada 137.795 personel yang bakal mengawal para pemudik. Jika dibandingkan tahun 2013, tahun ini personel pengamanan memang dikurangi. \"Itu karena efisiensi. Kita kan sekarang penghematan anggaran,\" lanjutnya. Karenanya, di sejumlah titik nantinya akan mengalami penurunan personel. Namun, dia menjamin tidak akan banyak berpengaruh terhadap pelaksanaan operasi. Mabes Polri telah menerjunkan dua tim untuk melakukan survei awal seluruh jalur mudik di Sumatera dan Jawa. Tim tersebut bekerja pada 17-21 Maret lalu. Pemetaan kawasan rawan telah dilakukan, dilengkapi dengan hasil evaluasi operasi ketupat tahun lalu. Sementara itu, Kabaharkam Polri Komjen Putut Eko Bayuseno dalam paparannya mengingatkan agar tahun ini lebih waspada. Mepetnya pelaksanaan operasi ketupat dengan Pilpres berpotensi memecah konsentrasi anggota Polri di lapangan. Hal itu bisa dimanfaatkan sejumlah pihak untuk mengganggu keamanan. \"Kasus penembakan terhadap anggota Polri selama pelaksanaan operasi ketupat 2013 harus tetap diwaspadai untuk tahun ini,\" paparnya. Setidaknya ada empat kejadian penembakan polisi di lokasi yang berdekatan dan waktu yang hampir bersamaan, yakni di sekitar Tangerang. Selain itu, menurut catatan Polri tahun lalu ada tiga kali teror bom dan satu kali kejadian ledakan. Selain itu, pihaknya berharap tahun ini angka kecelakaan lalu lintas di jalur mudik bisa ditekan lagi. Tahun lalu, angka kecelakaan sukses diturunkan sebesar 29 persen. Karena itu, tahun ini pihaknya akan melakukan segala cara untuk mengurangi angka kecelakaan. Termasuk di antaranya adalah dengan menindak para pelanggar lalu lintas lebih tegas. (byu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: