Belum Ada Solusi Pasar Tumpah

Belum Ada Solusi Pasar Tumpah

SUMBERJAYA – Masalah kemacetan akibat aktivitas pasar tumpah di Majalengka hingga kini belum bisa terpecahkan, terutama saat Ramadan. Aktivitas mudik-balik Lebaran masih sekitar 20 hari lagi, namun lalu lintas di sejumlah pasar sudah macet. Pemerhati Kebijakan Publik, Yusuf Maulana mengatakan, keberadaan pasar tumpah seperti Pasar Prapatan di Kecamatan Sumberjaya dan Pasar Sutawangi di Kecamatan Jatiwangi kerap menjadi pemicu kemacetan. Untuk itu, ada baiknya bila Pemkab Majalengka segera melakukan penataan dengan cara menyiapkan lahan khusus bagi para pedagang di sekitar pasar yang jaraknya tidak terlalu berdekatan dengan badan jalan. Atau dengan cara melarang atau menertibkan lapak pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di trotoar dan bahu jalan. Salahsatu cara tersebut bila dilakukan diyakini akan dapat menata pasar tumpah lebih tertib, sehingga kemacetan dan kecelakaan yang sering terjadi dapat dihindari. “Pasar tumpah di Majalengka sebenarnya merupakan persoalan klasik yang tak kunjung selesai. Karena itu menurut saya perlu ada sikap tegas dari pemkab dalam mengatur dan menata pedagang agar tidak memicu kemacetan,” ujar dia kepada Radar, kemarin (1/8). Sementara itu, sejumlah pedagang pasar mengaku setuju kalau memang ada kebijakan relokasi untuk menghindari pasar tumpah. Mereka juga siap direlokasi ke lahan baru asalkan biaya sewa yang ditetapkan tidak terlalu mahal dan tempat relokasi dekat dengan pusat keramaian. ”Pada dasarnya kami sebagai pedagang siap saja direlokasi, asalkan yang disiapkan  harga sewanya tidak mahal dan tempatnya strategis,” ujar Yayan, pedagang pakaian di Pasar Prapatan. Untuk menghindari kemacetan dan kecelakaan lalu lintas di sekitar Pasar Prapatan, jajaran polisi lalu lintas sementara melakukan beberapa manuver untuk menghindari kemacetan panjang dan parah. Kapolres Majalengka, AKBP Lena Suhayati SIK melalui Wakapolsek Sumberjaya, AKP Sutarjo mengatakan, selain mengatur lalu lintas kendaraan pihaknya juga melakukan penertiban dengan melarang pedangan berjualan di sekitar trotoar. Polisi juga telah menawarkan kepada para pedagang untuk menempati sejumlah lapak yang ada di dalam pasar, bukan di pinggir jalan. “Kami sudah berusaha dengan mengarahkan pedangan, termasuk melarang mengunakan trotoar sebagai lapak dan menyarankan agar mereka menempati lahan atau lokasi yang sudah disiapkan,” kata Wakapolsek Sutarjo. (pai) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: