Dari Tadarus hingga Nge-game

Dari Tadarus  hingga  Nge-game

Banyak cara dilakukan remaja untuk mengisi waktu di bulan Ramadan. Ada yang rajin ke masjid untuk tadarus atau kajian Islam, ada yang jalan-jalan ke tempat wisata, ada juga yang seharian nongkrong di warung internet (warnet) bermain game online. DI waktu-waktu tertentu, misalnya usai salat duhur, asar, atau menjelang magrib tiba, banyak dijumpai remaja yang mengisi kegiatan Ramadan dengan tadarus di masjid atau musala. Suasana inilah yang khas di bulan Ramadan, selain tadarus yang aktif dilakukan di malam hari. Ketua Forum Ukhuwah Pemuda Masjid (FUPM) Kabupaten Majalengka, Nur Fadilah menuturkan, tingginya animo kaum muslimin dalam membaca Alquran di bulan suci Ramadan disebabkan adanya petunjuk Islam yang menyatakan bahwa apabila seseorang melakukan kebaikan di bulan Ramadan, akan dilipatgandakan pahalanya. Tidak sedikit pula masjid dan musala yang mengadakan kajian keislaman, menggali isi kandungan Alquran. Dengan membaca dan mengkaji kandungan Alquran, kata dia, akan mempermudah kaum muslimin untuk memahami seutuhnya tentang ajaran Islam. Dan diharapkan efeknya akan berimbas pada hubungan antara manusia dengan tuhan dan manusia dengan manusia yang lebih baik. “Kegiatan tadarus dan kajian Alquran merupakan metode untuk lebih mengenal tentang ajaran agama Islam. Karena semua ajaran Islam ada pada Alquran,” ujarnya kepada Radar, kemarin (3/8). Selain itu, kata dia, kegiatan keagamaan yang dikembangkan di sejumlah masjid, majelis taklim, maupun pondok pesantren, terutama di bulan Ramadan sangat baik untuk meningkatkan tali silaturahmi dan syiar Islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin. ”Dengan banyak membaca Alquraan dan mengkajinya, akan mempermudah kaum muslimin untuk mengetahui Islam secara kafah,” tuturnya. Secara makro, makin ban­yak masyarakat yang rajin me­ng­amalkan ajaran agama Islam, maka akan mampu mewujudkan salahsatu visi Majalengka, yaitu kabupaten religius. Terpisah, pantauan Radar di sejumlah pondok pesantren, memasuki bulan suci Ramadan juga berlomba-lomba mendesain program kerohanian. Hari-hari di bulan Ramadan juga banyak diisi kaum remaja untuk bermain game online di warnet. Data Radar, sejumlah warnet mengalami kenaikan pendapatan, karena makin banyak remaja yang datang dengan jam “booking” yang lebih panjang dari hari biasa. Objek wisata alam juga menjadi tempat yang dikunjungi remaja untuk menunggu waktu buka puasa, salahsatunya adalah Situ Talagaherang Desa Jerukleueut, Kecamatan Sindangwangi, Situ Pajajar Kecamatan Rajagaluh, Batuluhur, dan Curug Ci­peutey. Ohid dan Yanti, warga Rajagaluh yang sedang ngabuburit di Talagaherang mengaku sengaja datang bersama pacarnya ke lokasi itu untuk jalan-jalan dan menunggu waktu magrib. Yang dituju adalah pemandangan yang indah dan udara segar, yang membuat badan tidak terasa lemas meski tengah berpuasa. “Selain tempatnya enak dan segar, pemandangan di sini cukup indah. Sehingga kita lupa kalau sedang berpuasa,” ujar keduanya. (pai supardi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: