Perluasan Pasar Panjalin Gusur SD

Perluasan Pasar Panjalin Gusur SD

SUMBERJAYA – Untuk memperluas Pasar Panjalin, pemerintah terpaksa menggusur bangunan SD Negeri I Panjalin Kidul, Kecamatan Sumberjaya. Bangunan SD tersebut rencananya akan dijadikan kios baru bagi para pedagang pasar tradisional yang biasanya ramai pada Senin dan Kamis itu. Pemerintah Desa Panjalin Kidul telah menyiapkan tanah bengkok untuk relokasi SDN I Panjalin Kidul. Informasi yang dihimpun Radar, relokasi bangunan SDN I Panjalin Kidul serta pembangunan kios baru dikabarkan menelan anggaran sekitar lebih dari Rp2 miliar yang bersumber dari APBN. Kepastian tukar guling sarana pendidikan diperuntukkan bagi kios para pedagang tersebut rencananya akan mulai tahap pembangunan usai Idul Fitri mendatang. Kepala Pasar Panjalin Harun Alrasyid saat dihubungi membenarkan jika SD Negeri I Panjalin Kidul itu akan direlokasi ke tanah bengkok milik pemdes setempat. Tanah bengkok yang akan dijadikan bangunan baru sekolah tersebut luasnya sekitar setengah hektare dan sudah ditandai dengan patok. Harun yang kala itu menghadiri pertemuan dengan sejumlah instansi terkait Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka mengungkapkan, awalnya direncanakan mulai pembangunan pasar baru di sebelah barat eks SD itu sebelum bulan suci Ramadan. Hanya saja, pihak UPTD beserta jajarannya meminta kepada pemda untuk mulai pembangunan usai Idul Fitri mendatang. “Iya benar tinggal tunggu pelaksanaannya saja mas. Rencananya setelah Lebaran nanti. Awalnya memang akan dilaksanakan awal bulan ini, tetapi kami berinisiatif kasihan kepada para pedagang yang berjualan di samping jalan karena momen sebelum Lebaran biasanya maremaan,” jelasnya. Menurut dia, kondisi Pasar Panjalin ini bisa dibilang masuk kategori kronis. Pasalnya, selain kondisi para pedagang menjalankan aktivitas berniaganya itu di bahu jalan, juga kondisi bangunan kios terutama bagian belakang nyaris ambruk. Karena itu, perlu secepatnya dilakukan renovasi guna kenyamanan para pedagang dan masyarakat khususnya para pembeli. Adapun anggaran tukar guling SD tersebut, lanjut Harun pihaknya mengetahui sebanyak Rp2,6 miliar. Setelah bangunan pasar atau kios baru selesai dibangun, para pedagang dilarang untuk berjualan di bahu jalan yang selama ini kerap menjadi penyebab kemacetan panjang saat hari pasar yakni Senin dan Kamis. “Jelas tidak boleh ada yang jualan di bahu jalan. Tetapi setiap program tentunya ada pro dan kontra. Terutama bagi pedagang yang baru jualan di samping jalan ini. Kalau pedagang lama, kami kira tidak ada masalah yang berarti karena sudah dinilai tertib,” terangnya. Tidak hanya itu, tambah Harus, beberapa perbaikan renovasi pasar juga akan dilakukan seperti inftrastruktur serta kios yang kondisinya nyaris ambruk. Seperti jalan di bagian belakang akan dilakukan pelebaran untuk sarana muat bongkar barang yang selama ini selalu dilaksanakan di jalan alternatif. Hanya saja, pihaknya belum mengetahui secara pasti apakah anggaran senilai lebih dari Rp2,6 miliar tersebut merupakan satu paket antara sarana pendidikan dengan renovasi pasar bagian belakang. “Pelaksanaan apakah anggaran itu akan dibagi-bagi untuk perbaikan renovasi pasar sebelah belakang kami belum tahu secara pasti. Yang pasti bagian depan (tempat parkir) juga rencananya akan diaspal. Kemudian pagar depan direnovasi, serta kios di belakang pasar,” tandasnya. Sementara itu, para pedagang yang umumnya telah beberapa tahun berjualan di samping jalan mengaku pasrah jika mereka harus direlokasi ke tempat perluasan pasar baru atau kios. Mereka tetap berharap kepada Pemda Majalengka agar tidak memberikan harga sewa kios kepada para pedagang dengan harga yang sangat tinggi. “Ya mau gimana lagi kita pasrah saja. Asalkan pemerintah tidak memberlakukan sewa kios untuk kami yang sangat mahal. Karena umumnya para pedagang di sisi jalan ini sudah bertahun-tahun lamanya berjualan di sini,” kata salah satu pedagang pakaian yang enggan disebutkan namanya itu. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: