Sama-sama Angkat Kaki

Sama-sama Angkat Kaki

SALVADOR - Satu lagi wakil Asia angkat koper dari Piala Dunia Brasil 2014. Pada pertandingan terakhirnya di fase Grup F kemarin (25/6), Iran takluk dari Bosnia-Herzegovina 1-3. Kekalahan tersebut membuat Javad Nekounam dkk hanya mampu menjadi juru kunci Grup F dan hanya mengumpulkan poin satu dari tiga pertandingan. Pelatih mereka asal Portugal Carlos Queiroz pun langsung menyatakan mengundurkan diri dari kursi pelatih setelah kekalahan tersebut. Meski memeroleh kemenangan, Bosnia bernasib sama dengan Iran. Edin Dzeko dkk juga tersingkir setelah hanya mengumpulkan poin tiga dan menduduki peringkat tiga di klasemen Grup F. Dua negara ini kalah bersaing dengan Argentina yang menahbiskan diri menjadi juara grup dan Nigeria, sebagai runner-up. Bosnia yang dipastikan sudah tersingkir sebelum laga ini akibat dua kekealahan di laga sebelumnya ternyata tidak mau mengalah begitu saja pada partai terakhirnya itu. Anak asuh pelatih Safet Susic ini membuka kemenangan pada menit ke-23 melalui tendangan keras Edin Dzeko dari luar kotak penalti. Skor 1-0 untuk Bosnia bertahan sampai turun minum. Pada babak kedua, Bosnia ternyata tidak menurunkan intensitas serangan mereka. Miralem Pjanic berhasil menggandakan keunggulan Bosnia memanfaatkan umpan terobosan dari Toni Susic pada menit 59. Iran mampu memperkecil ketertinggalan melalui Reza Ghoochannejhad pada menit ke-81, sebelum akhirnya dijauhkan lagi oleh Bosnia melalui gol Avdija Vrsajevic satu menit berselang. Kemenangan Bosnia di laga itu sekaligus menjadi kemenangan perdana mereka sebagai negara debutan yang tampil gelaran final di Piala Dunia. \"Aku senang akhirnya bisa mencetak gol. Tapi aku juga minta maaf kami tidak bisa membawa tim ini mencapai target yang diharapkan,\" ujar Miralem Pjanic yang mencetak gol kedua Bosnia di laga itu. Gelandang AS Roma tersebut menyatakan, timnya kurang beruntung di penampilan pertama mereka di Piala Dunia ini. \"Apabila kami memiliki lebih banyak keberuntungan pasti kami akan melangkah ke babak selanjutnya. Tapi bagaimanapun kami telah berusaha sebaik mungkin dan ini ada pengalaman berharaga bagi kami semua,\" tambah gelandang 24 tahun ini. Sementara itu, pelatih Carlos Queiroz seusai laga mengakui bahwa anak asuhnya kalah kelas dari skuad Bosnia. Pelatih asal Portugal itu mengungkapkan bahwa fisik anak asuhnya sudah habis setelah menjalani pertandingan ketat melawan Argentina Sabtu lalu (21/6). Mengenai kemunduruannya dari kursi pelatih, Queiroz menyatakan bahwa hal tersebut lantaran hubungannya dengan federasi sepak bola Iran yang kurang harmonis. Sampai saat ini mantan asisten pelatih Alex Ferguson di Manchester United itu belum juga mendapatkan kejelasan nasib mengenai statusnya setelah tampil di Piala Dunia 2014 ini. \"Dalam sebelas bulan terakhir, aku tidak pernah mendapatkan satu tawaran atau proposal yang kongkrit agar tetap bertahan di sini.,\" jelasnya seusai laga melawan Bosnia. Pelatih 64 tahun tersebut pun juga mengibaratkan hubungannya dengan Iran bagai cinta yang bertepuk sebelah tangan. \"Suatu kehormatan bagi saya bisa menjadi bagian dari Iran. Mereka akan selalu ada di hati saya selamanya,\" tambahnya. \"Aku jatuh cinta pada negara ini, tapi kamu juga pasti tahu, kamu tidak akan bisa melakukan pernikahan jika hanya satu pihak yang menginginkan pernikahan itu. Dan sayangnya, bukan para suporter yang bersuara di Facebook yang membuat keputusan,\" jelas pelatih yang pernah menangani Real Madrid itu ketika seorang jurnalis asal Iran mengatakan bahwa suara para suporter Iran di media sosial menginginkan dia tetap bertahan. (irr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: