Argentina Bukan Favorit

Argentina Bukan Favorit

SAO PAULO - Permainan Argentina memang tidak mantap sepanjang fase knockout Piala Dunia 2014. La Albiceleste terus menang tipis sejak babak 16 besar. Kelolosan Argentina ke partai grand final juga ditentukan lewat adu penalti melawan Belanda setelah bermain imbang 0-0 hingga babak tambahan waktu. Kritik yang menerjang Argentina adalah tim ini bermain dengan pola yang sangat pragmatis. Itu bisa terlihat ketika Argentina menang 1-0 melawan Swiss pada babak 16 besar via extra time. Lalu disusul dengan kemenangan atas Belgia juga dengan skor 1-0 di perempat final. Ketika melawan Belanda, Argentina juga tak meyakinkan dengan hanya 44 persen penguasaan bola. Argentina mencatat delapan tembakan dengan empat mengarah ke gawang. Atas permainan yang buruk itulah, bintang Belanda Arjen Robben mengatakan Argentina tidak menjadi favorit saat melawan Jerman di final Senin dini hari (14/7) di Estadio do Maracana, Rio de Janeiro. Sebab, di semifinal lainnya, Die Mannschaft -julukan Jerman- membantai Brasil dengan skor 7-1. Robben yang bermain untuk klub Jerman Bayern Muenchen tahu benar dengan kualitas tujuh rekan setimnya di skuad Jerman. \"Jerman akan menjadi juara Piala Dunia! Tidak ada keraguan lagi. Argentina jelas tak punya peluang,\" ucap Robben kepada Kicker. Bintang 30 tahun tersebut menambahkan bahwa kekalahan melawan Argentina sejatinya tidak layak. Sebab itu tidak menggambarkan permainan sesungguhnya di atas lapangan. \"Penalti tidak bisa menjadi acuan utama. Memang kami bisa menunjukkan yang terbaik saat melawan Kosta Rika. Kami melakukan pencapaian yang sangat bagus dan kami sangat sukses. Jadi intinya, kami tidak beruntung saja,\" papar mantan pemain Real Madrid dan Chelsea itu. Kecaman yang sama juga datang dari playmaker Belanda Wesley Sneijder. Kepada NOS, pemain Galatasaray tersebut menuturkan bahwa timnya lebih layak ada di final. \"Saya kira memang hanya ada tim yang ingin adu penalti. Tim itu adalah Argentina. Saya gagal. Dan itu sangat menyakitkan. Tetapi itulah pertandingan sepak bola,\" tegas pemain yang bersama bek Ron Vlaar, adalah dua pemain Belanda yang gagal mencetak gol dalam adu penalti. Sementara itu, Pelatih Argentina Alejandro Sabella mengakui bahwa Jerman adalah favorit dalam grand final. Kemenangan 7-1 melawan juara lima kali Brasil menjadi bukti bahwa Jerman adalah kekuatan sepak bola terbaik di dunia saat ini. \"Jerman adalah tim yang selalu sulit untuk ditaklukkan. Kami memiliki masa istirahat yang pendek di banding mereka, juga harus bermain sampai adu penalti untuk ke final. Energi kami terkuras. Jadi ini memang keuntungan untuk mereka,\" kata Sabella kepada Reuters. \"Pada 1998, Argentina mengalahkan Inggris lewat adu penalti dan kalah melawan Belanda dalam panasnya matahari kota Marseille pada laga selanjutnya. Jadi kami harus cepat bugar dan memastikan bahwa kami sudah siap,\" tegasnya. (nur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: