DPRD Setujui Perubahan APBD 2014

DPRD Setujui Perubahan APBD 2014

INDRAMAYU – Raperda tentang perubahan APBD yang diusulkan Bupati Indramayu, Hj Anna Sophanah, akhirnya mendapat persetujuan DPRD, setelah Badan Anggaran DPRD menyampaikan nota pendapatnya dalam rapat paripurna, Kamis (7/8). Dalam perubahan APBD tersebut, pendapatan daerah yang semula Rp2.281.932.604 naik menjadi Rp2.494.736.359.000. Sementara belanja daerah yang semula Rp2.321.406.581.000 naik menjadi Rp2.630.822.389.214. Kemudian pembiayaan daerah yang terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan juga mengalami perubahan. Penerimaan pembiayaan yang semula Rp63.833.769.153 naik menjadi Rp158.945.822.367. Sedangkan pengeluaran pembiayaan mengalami penurunan dari Rp24.359.792.153 menjadi Rp22.859.792.153. “Setelah mempelajari, mencermati, menganalisa, membahas dan mengkaji secara seksama terhadap raperda tentang perubahan APBD 2014, kami berpendapat bahwa raperda tersebut secara yuridis formal sudah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,” ujar Wakil Ketua Badan Anggaran DPRD Indramayu, Drs H Sanusi Ghofur. Sanusi menambahkan, setelah mendapat persetujuan DPRD selanjutnya raperda tersebut akan ditetapkan menjadi peraturan daerah dengan catatan penetapannya menunggu hasil evaluasi gubernur Jawa Barat. Meskipun raperda perubahan APBD 2014 tersebut bisa disetujui DPRD, namun Badan Anggaran juga memberikan sejumlah catatan dan saran sebagai rekomendasi yang perlu mendapat perhatian serius dan ditindaklanjuti sebagaimana mestinya. Terhadap kenaikkan sektor pendapatan sebesar 8,09%, badan anggaran menyambut baik dan berharap agar terus dilakukan penggalian potensi daerah lain yang belum tergali secara optimal. Badan anggaran juga menekankan pentingnya peningkatan indek kesehatan sebagai modal awal pembangunan manusia. Badan anggaran DPRD juga merekomendasikan agar status Kantor Lingkungan Hidup ditingkatkan statusnya menjadi Badan Lingkungan Hidup, mengingat beban tugas pokok dan fungsi Kantor Lingkungan Hidup yang semakin berat. Kemudian terhadap hilangnya Piala Adipura yang sudah diraih berturut-turut selama enam kali, diharapkan bisa diraih kembali dengan melakukan pembenahan dan penataan lingkungan hidup. (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: