Harus Main Cerdas
BANDAR SERI BEGAWAN - Pertemuan antara Indonesia dengan Malaysia selalu menyajikan pertarungan panas dengan berlatar belakang rivalitas kedua negara. Bukan hanya di level senior, pun demikian dengan di level-level bawahnya. Nah, kali ini, Timnas Indonesia U-19 yang bakal menantang Malaysia U-21. Pertarungan tersebut adalah gong pembuka Garuda Jaya di turnamen Hassanal Bolkiah Trophy (HBT) 2014. Terlepas dari tensi turnamen yang hanya untuk mematangkan persiapan Evan Dimas Darmono dkk sebelum tampil di AFC Cup U-19, Oktober mendatang, gengsi antarnegara pasti akan jadi bumbu di dalamnya (tayangan langsung SCTV mulai pukul 15.30 WIB). Pertandingan yang berlangsung di Track & Field Sports Complex, Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam itu menjadi kali kedua dialami skuad asuhan Indra Sjafri. Sebelumnya, mereka juga pernah bersua dengan tim dari Negeri Jiran itu ketika fase grup AFF Cup 2013 di Sidoarjo, 18 September silam. Berkaca dari pertandingan sebelum-sebelumnya, tempo permainan cepat dan cenderung keras berpotensi terjadi dalam laga tersebut. Namun, Indra tidak menginginkan permainan yang seperti itu ditampilkan anak asuhnya dalam laga perdana Grup B HBT 2014 tersebut. \"Untuk lawan Malaysia, harus main dengan cerdas,\" ujar Indra. Memang, dari sisi komposisi pemainnya, Malaysia yang turun dalam laga kali ini bukanlah tim sama seperti tahun lalu. Hanya 30 persennya saja yang tetap seperti salah satunya gelandang sayap kanan sekaligus kapten Malaysia U-19 lalu, Mohd Faris Shah Rosli. Sisanya, tim tersebut merupakan tim Harimau B yang selama ini berlaga di Singapore League (S-League). Meski demikian, Indra mengaku sudah mendapatkan gambaran permainan skuad asuhan Mohd Razip Ismail itu. \"Untuk permainan lawan, saya sudah mendapatkan analisanya dari tim HPU (High Performance Unit) BTN. Dengan pedoman itu, saya ingin permainan anak-anak jauh lebih bagus dari tur Nusantara sebelumnya,\" tutur pelatih berkumis itu. Secara pakem permainan, Indra tidak akan mengubah pola yang selama ini sudah dia tanamkan di dalam timnya. Skema 4-3-3 dengan mengandalkan pakem permainan menyerang dari kedua sisi sayapnya tetap akan digunakan. Bukan hanya itu, dalam sesi latihan, Indra juga mencoba untuk mengasah eksekusi bola mati anak asuhnya. Demi mendapatkan performa apik dari timnya, Indra juga menggenjot kemampuan daya jelajah dari anak asuhnya. Artinya, seluruh pemain timnas U-19 harus mampu bergerak dengan cepat untuk mendukung agresivitas permainan. \"Harus memenangkan penguasaan bola, itu butuh stamina yang prima,\" imbuhnya. Di sisi lain, seperti yang dikutip dari MyMetro, Razip Ismail tidak begitu memperhatikan dari sisi performa timnya di S-League. Sekadar diketahui, Harimau B saat ini masih terdampar di posisi juru kunci S-League. Hanya, dia tetap yakin anak asuhnya maish bisa berbicara banyak, termasuk melawan Indonesia. \"Dari sisi hasil akhir kami memang belum punya modal bagus untuk HBT ini. Tapi, di sisi lain, kami mendapatkan banyak pelajaran dari kegagalan kami di S-League. Kami harapkan anak-anak bisa memanfaatkan pengalamannya (di S-League) untuk tampil bagus di turnamen ini,\" pungkasnya. (ren)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: