Bantah Pungutan, Hanya Sumbangan Sukarela

Bantah Pungutan, Hanya Sumbangan Sukarela

CIREBON - Tak mau dipojokkan sebagai pihak yang melakukan pungutan liar, akhirnya Kepala SDN 1 Majasem, Moh Taufik SPd menyatakan bantahannya atas informasi yang menyebutkan pihaknya memungut Rp75 ribu persiswa untuk pembelian mebeler kursi. “Saya ingin tahu, siapa nama orangtua yang melapor ke Radar? Sebagai catatan, salah besar jika itu dikatakan pungutan. Itu sumbangan sukarelawan yang telah dirapatkan komite sekolah sebelumnya,” kilahnya ditemui di depan ruang kelas 6 SDN 1 Majasem, kemarin (28/7). Dia mengaku, akibat pemberitaan itu, memicu sakit jantungnya kambuh. Taufik juga membeber, jika mau jujur, bukan SDN 1 Majasem saja yang mengeluarkan kebijakan sumbangan mebeler, namun SD lain justru lebih parah. “Sekolah kami dikelilingi warga miskin, yatim piatu, makanya sulit bagi kami melakukan pungutan,” kata dia. Ketua 2 Ikatan Guru Olahraga (Igoku) Kota Cirebon itu menjelaskan, ada yang harus siswa bayar, misalnya Rp250 ribu yang telah disepakati komite sekolah, dengan kompensasi siswa mendapatkan seragam batik, topi, dan kaos olahraga yang dibeli dari Dinas Pendidikan secara kolektif. “Coba bisa dibayangkan, sumbangan Rp250 ribu itu, sampai saat ini satupun tidak ada yang lunas. Kami mengerti betul kondisi keuangan, jumlah di kelas 1 tahun 2010 ini total 40 anak, rincian 32 kaum dhuafa yang tidak mampu ekonomi, dan 7 orang yatim piatu. Bahkan, sebagian guru merogoh kocek pribadi. Artinya sekolah kami itu sekolah amal,” kata dia sambil menambahkan sumbangan kursi sudah masuk di dalamnya Rp50 ribu. Pria yang juga ketua kelompok kerja guru olahraga (KKGO) Kota Cirebon itu mengaku tahun 2010 ini pihaknya menerima Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan semua sudah diklasifikasikan kepada kebutuhan sekolah sesuai rincian awal. “Uang BOS bukan saya yang pegang, semua dikelola oleh Bendahara BOS. Tahun ini, karena sebagian sumbangan siswa tak membayar, kami ambil dari BOS, agar proses belajar terus berjalan, itu saja harapan saya,” kata dia. (ung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: