Acep Lupa Pagu Anggaran Eks Terminal
KUNINGAN – Sebagai mantan Ketua DPRD, H Acep Purnama MH mengaku lupa nominal anggaran tahap pertama pembangunan taman kota di lokasi eks terminal Cirendang. Berbeda dengan anggaran tambahan untuk penyelesaian tahap kedua, dirinya tahu sebesar Rp2 miliar. Ini diungkapkannya setelah mengikuti Paripurna Istimewa HUT Kemerdekaan RI di gedung DPRD, kemarin (15/8). Kepada Radar dirinya menjelaskan, saat ini pembangunan Tamkot Cirendang mulai dilanjutkan. “Sekarang sudah mulai dirapikan lagi. Adapun untuk ilalang yang tumbuh waktu itu karena sempat ada penangguhan kelanjutan pembangunan,” ujar politisi yang menjabat wakil bupati tersebut. Ditanya kekurangseimbangan antara dana Rp2 miliar dengan realisasi pembangunan tahap pertama, Acep tampak berpikir sejenak. Menurutnya, anggaran tahap pertama tidak mencapai Rp2 miliar. “Saya lupa lagi persisnya, kalau tidak salah sih bukan segitu (Rp2 miliar, red). Dan untuk pembangunan kantor PDAU, beda lagi pos anggarannya. Kalau penambahan anggaran tahap keduanya sih memang segitu (Rp2 miliar, red),” akunya. Terpisah, Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya (DTRCK) Drs H Lili Suherli MSi saat dikonfirmasi mengatakan, kelanjutan pembangunan tamkot sudah dimulai. Dana yang dialokasikan untuk penyelesaian tamkot tersebut senilai Rp2 miliar. “Sebelumnya kan kita bongkar eks terminal dan dilakukan penataan lahan dengan mendatangkan alat berat. Kemudian dibangun pondasi dan taman sudah berbentuk. Lantaran sempat tertunda pembangunannya, maka terkesan kurang terurus karena tumbuh ilalang,” terangnya. Saat ini penyelesaian tamkot sudah mulai dikerjakan. Pembangunan fasilitas publik tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kuningan dalam penyegaran. Ini juga selaras dengan pencanangan kabupaten konservasi dan membenahi kekumuhan pasca tidak dioperasikannya terminal Cirendang. “Kita lihat Tamkot di pusat kota, sekarang sudah ramai dikunjungi masyarakat. Nah, dengan dibangunnya tamkot di eks terminal Cirendang, maka nanti masyarakat bisa menjadikannya sebagai alternatif refres. Saya yakin akan ramai seperti tamkot di pusat kota,” ungkapnya. Sebagai etalase Kota Kuningan, tamkot di lahan eks terminal Cirendang itu akan mempercantik. Bahkan keberadaannya nanti akan menghidupkan toko-toko maupun warung-warung yang selama ini terkesan mati. Bukti tersebut setelah melihat tamkot di jantung kota yang kini sangat ramai. “Kalau Cilimus itu etalase Kabupaten Kuningan. Karena perbatasan antara Cirebon dan Kuningan. Sedangkan untuk etalase Kota Kuningan, berada di Cirendang. Makanya keberadaan tamkot di lahan eks terminal Cirendang sangat dibutuhkan,” tukasnya. (ded)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: