Tetap Jualan di Prujakan, PKL Minta Dukungan Sultan
KESAMBI- Upaya PT KAI Daops III Cirebon menggusur lapak pedagang kaki lima (PKL) di depan Stasiun Prujakan mendapat perlawanan dari PKL. Mereka pun meminta dukungan dengan menemui Sultan Kasepuhan XIV PRA Arief Natadiningrat, kemarin. Ketua Badan Komunikasi Ikatan PKL (BKI PKL), Suhendi, mengatakan secara tegas para PKL di Prujakan ingin tetap berjualan. \"Kami tetap meminta kepada pihak terkait agar tidak menggusur lahan PKL di Prujakan,\" ujarnya. Ia menyebutkan, penolakan itu sangat wajar, karena sampai saat ini pemerintah kota belum bisa menyiapkan lahan berdagang bagi PKL. \"Sampai saat pemkot sendiri belum menyiapkan lahan bagi PKL. Kita ingin di Prujakan tetap bisa berdagang, tujuan kita menemui Sultan untuk mendapatkan dukungan, dan Sultan sudah siap memediasi. Rencananya akan memanggil pihak terkait, seperti PT KAI, Disperdindag, Satpol PP dan lainnya untuk bertemu,\" ujarnya. Lahan yang dijadikan lapak PKL di Prujakan sendiri sampai saat ini masih menjadi bahan perdebatan. Siapakan yang menjadi pemilik aset lahan Prujakan itu sendiri. Sebab, menurut Suhendi, yang dipertanyakan ialah apakah lahan itu milik PT KAI atau masih menjadi aset keraton. \"Sebab ada dokumen yang menyebut lahan itu milik keraton, PT KAI hanya menyewa saja,\" ujarnya. Sementara itu, Sultan Kasepuhan XIV PRA Arief Natadiningrat SE saat dikonfirmasi tidak menjelaskan secara detil atas permasalahan lahan di Prujakan. Ia hanya menjawab bahwa persoalan lahan di Prujakan itu akan dibicarakan kembali dengan pihak terkait. \"Ya nanti kita lihat dulu. Sekarang kan keterangannya baru dari satu pihak. Saya akan undang dulu pihak PT KAI, pemda dan dari unsur PKL untuk membicarakan masalah ini. Rencannya minggu depan, ini sedang disiapkan undangannya,\" sebutnya. (jml)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: