Babak Belur

Babak Belur

\"\"0 Indonesia v Bahrain 2 JAKARTA - Mengecewakan! Alih-alih mewujudkan ambisi menang, timnas Indonesia justru dipermalukan Bahrain 0-2 pada kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Asia grup E di Gelora Bung Karno, Jakarta, tadi malam. Ini kekalahan kedua yang dialami Bambang Pamungkas dkk setelah di laga pertama keok 0-3 melawan tuan rumah Iran (2/9). Alhasil, Indonesia harus puas menjadi juru kunci. Selain kalah melulu, pasukan Garuda -julukan timnas Indonesia- juga belum mampu mencetak satu pun gol. Dua kekalahan ini membuat langkah Indonesia pada laga berikutnya semakin berat. Peluang lolos ke fase berikutnya juga kecil. Pelatih timnas Wim Rijsbergen mengakui timnya tampil buruk. Menurutnya, para penggawa timnas terlalu mudah kehilangan bola. Lini tengah yang menjadi sentral permainan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal itu membuat skuad Bahrain dengan mudah menguasai permainan. Sayangnya, Wim terkesan cuci tangan. Pelatih asal Belanda itu menyatakan bahwa dia tidak terlibat langsung dalam pembentukan timnas sekarang. “Tim ini dibentuk tanpa melibatkan saya,” kata Wim saat konferensi pers setelah pertandingan. “Setelah ini saya akan akan melakukan seleksi dan menemukan pemain-pemain baru yang bisa untuk mengangkat permainan tim,” sambung pelatih yang menjadi anggota skuad Oranje -julukan Belanda- pada final Piala Dunia 1974 dan 1978 ini. Setelah menelan dua kekalahan beruntun, Wim masih optimistis dengan peluang timnya. Dia bahkan menilai timnas masih punya kans untuk lolos ke babak berikutnya. “Masih ada empat laga sisa. Kami akan berjuang keras untuk meraih kemenangan di laga-laga selanjutnya,” ujar mantan pelatih PSM Makassar di ajang Liga Primer Indonesia itu. Performa timnas memang mengecewakan. Koordinasi antarlini sangat payah. Nyaris tidak serangan yang membahakan gawang lawan. Di babak pertama, praktis hanya ada satu peluang bagi timnas. Yaitu ketika sundulan Bambang Pamungkas pada menit ke-17 melenceng tipis di sebelah kanan gawang Bahrain. Petaka bagi Indonesia lahir di pengujung babak pertama. Tendangan keras Sayed Dhiya Saeed Ebrahim berhasil memerdaya kiper Markus Haris Maulana. Gol itu membuat kiper Markus kesal. Begitu peluit penjang tanda babak pertama berakhir, penjaga gawang Persib Bandung itu meluapkan kekecewaanya dengan terus-terusan ngomel menuju ruang ganti. Di babak kedua, permaian timnas tidak juga membaik. Dukungan puluhan ribu suporter, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan keluarganya, tak mampu mendongkrak performa skuad Merah Putih. Pola permainan timnas amburadul. Para pemain terkesan asal mengarahkan bola ke depan. Petaka kedua pun datang. Pada menit ke-73, Ismaeel Abdullatif lolos dari jebakan offside dan menaklukkan Markus. Pelatih Bahrain Peter Taylor menyambut kemenangan timnya dengan girang. Hasil ini menembus kegagalan timnya saat bermain imbang 0-0 dengan Qatar di laga pertama. “Kami sangat senang karena ini kemenangan pertama. Hasil ini membantu kami untuk lolos ke babak berikutnya. Indonesia main bagus, tapi kami lebih bisa bisa memanfaatkan peluang,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: