Honda Terseok di Motegi

Honda Terseok di Motegi

MOTEGI - Latihan hari pertama di GP Jepang terasa begitu sulit bagi duo Repsol Honda. Di sesi penutup sore hari kemarin (10/10), tak ada satupun rider-nya yang finis di tiga besar. Penggunaan cakram ukuran lebih besar yang diwajibkan di Motegi diduga menjadi penyebabnya. Andrea Dovizioso, pembalap Ducati, membawa Desmosedici GP14.2 sebagai yang tercepat di sesi sore. Rider Italia tersebut memanfaatkan ban jenis extra-soft yang hanya tersedia untuk tim kelas Open dan Ducati untuk mencetak waktu terbaiknya. Pada menit-menit akhir jelang penutupan sesi, waktunya 1 menit 45.140 detik berhasil melewati capaian terbaik Jorge Lorenzo dengan selisih 0,440 detik. Rider Movistar Yamaha tersebut menjadi yang tercepat di sesi latihan pagi. Marjin yang sama, sekitar setengah detik, kemudian dicatatkan delapan pembalap di bawah Lorenzo. Yang paling dekat adalah Stefan Bradl, LCR Honda, dengan selisih 0,057 detik. Juara bertahan Marc Marquez terseok jauh di belakang dengan finis keenam dengan berselisih 0,799 detik di belakang Dovizioso. Ini adalah sesi buruk lainnya setelah di latihan pertama, rider 21 tahun itu mengalami kecelakaan. Motor­nya terlempar ke gravel di tikungan lima (T5) setelah mengalami masalah dengan rem. “Masalahnya, aku mengalami guncangan keras saat masuk ke trek lurus (yang mendorong kanvas rem menjauh dari cakram). Aku mengerem lebih awal dari biasanya karena menduga bakal terjadi masalah. Tapi justru rem tidak berfungsi,” jelas Marquez. “Lalu aku menarik tuas rem satu, dua, sampai tiga kali, tapi terlambat untuk menikung. Tapi lebih baik terjadi saat latihan daripada ketika balapan,” akunya. Marquez  finis kedua di belakang Lorenzo pada latihan bebas pertama. Namun gagal mempertahankan performanya di sesi sore. “Hari ini kami mengalami kesulitan dibandingkan dengan di sirkuit lainnya,” jelas Marquez. “Rasanya sangat tidak nyaman dengan motorku. Tapi ini baru Jumat dan masih ada beberapa sesi latihan lagi. Kami tidak terlalu jauh dari yang terdepan, jadi kita lihat apakah besok (hari ini) kita bisa memperbaiki catatan kami,” tandasnya. Rekan setim Marquez, Dani Pedrosa juga mengalami masalah dengan rem. Beradaptasi dengan cakram 340 milimeter, rider Spanyol itu mengalami stoppie atau ban belakang terangkat saat melakukan pengereman lebih lama dari biasanya. “Aku rasa aku mencatat rekor stoppie (di Motegi) karena rasanya sangat lama! Mungkin tiga sampai empat detik dan terjadi saat kecepatan tinggi,” kata rider yang finis keempat di sesi latihan sore kemarin. Menurutnya, dengan ukuran cakram lebih besar, semua rider perlu beradaptasi. Tapi, demi faktor keselamatan, regulasi tersebut memang harus diimplementasikan di Motegi, sirkuit dengan karakter stop-and-go tersebut. Sejak seri Mugello, Italia, musim 2014, semua pebalap MotoGP diizinkan memilih ukuran cakram rem (disc brake) diameter 320 mm atau pilihan baru lebih besar, 340 mm, untuk pengereman roda depan. Namun khusus di Motegi, semuanya wajib memakai 340 milimeter demi faktor keamanan. (cak)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: