Minim Retribusi, Dua Terminal Dibiarkan Mangkrak
SUMBER– Sungguh hironisi melihat kondisi terminal di Kabupaten Cirebon. Pasalnya, dua terminal yakni Kecamatan Sumber dan Weru dibiarkan tidak berfungsi selama puluhan tahun. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon, DR Iis Krisnandar SH CN mengatakan, terkait mangkraknya terminal bukan tanpa alasan. Dia mengakui, sangat prihatin dengan terminal Sumber dan Weru yang minim kontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD). “Begini, saya baru menjabat di dishub mas, jadi masih dalam taraf penyesusian. Hanya saja disini memang retribusi masih jauh banget mas dari batas standarnya,” ujar Iis, kepada Radar, kemarin. Menurutnya, bukan hanya saja faktor retribusi, ada faktor lainnya, yakni lokasi terminal yang jauh dari keramaian. Jadi bagaimana ada penumpang atau angkot yang menarik penumpang kalau memang posisi penumpangnya tidak ada. “Terminal itu berfungsi untuk angkutan mengangkut penumpang, begitupun penumpang yang menunggu angkutan umum. Tapi sekarang bisa liat sendiri posisi terminal di sumber bagaimana, apa ada angkot yang masuk terminal, kalaupun ada hanya beberapa, begitupun penumpangnya apakah ada para penumpang yang menunggu angkutan yang menunggu di terminal,” katanya. Ia mengatakan, untuk eks Terminal Weru lokasinya juga jauh pusat keramian, namun dalam waktu dekat ini rencannya eks Terminal Weru ini akan dijadikan gedung kesenian dan tempat parkir dari sentra batik yang rencannya akan dibangun di wilayah tersebut. “Bicara terminal eks Weru memang sudah cukup lama tidak berfungsi, hanya saja rencannya katanya akan dibangun gedung kesenian, dan tempat parkir untuk kawasan sentral batik yang di wilayah Cirebon, seperti mobil-mobil buskhan bisa parkir di wilayah tersebut, dan retribusi parkir bisa masuk ke kas daerah,” paparnya. Menurutnya, sudah banyak konsep program yang telah disiapkan salah satunya yakni menghidupkan kembali terminal. Akan tetapi, semua terbentur dengan anggaran yang ada. “Sudah banyak konsep yang kami siapkan di tahun 2014 ini, bahkan tahun lalu kami pun sudah mempersiapkan program lainnya, namun balik lagi semuanya minimnya anggaran yang ada,” paparnya. Saat ditanya apakah benar adanya bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang sudah menganggarkan di tahun 2014 untuk perbaikan sarana dan prasaran terminal sebesar Rp6 miliar? Mantan sekwan itu mengaku, sampai saat ini pihaknya belum mengetahui adanya bantuan tersebut. (sam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: