Katup Tanggul Sungai Cigoang Dibiarkan Rusak

Katup Tanggul Sungai Cigoang Dibiarkan Rusak

Warga Protes ke BBWSCC, Khawatir Banjir Terulang CILEDUG- Sejak banjir besar akibat luapan Sungai Cisanggarung awal tahun 2014, hingga saat ini katup tanggul Sungai Cigoang tak kunjung diperbaiki. Warga yang tinggal di sekitar Sungai Cisanggarung di Blok Plabuhan Desa Ciledug Wetan ini, khawatir banjir kembali terulang di musim penghujan. Penjabat Kuwu Ciledug Wetan, Tasri’in mengungkapkan, dirinya sudah menghubungi Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung. Namun, hingga kini perbaikan belum bisa direalisasikan lantaran menunggu anggaran tahun 2015. “Dulu saja ada katup-nya bisa jebol waktu air meluap, apalagi sekarang nggak ada katupnya. Pasti air lebih gampang masuk dan banjir bisa jadi lebih besar dari sebelumnya,” ujar Tasri’in, kepada Radar, Minggu (12/10). Alasan BBWS Cimanuk-Cisanggarung menunda hingga tahun depan, kata Tasri’in membuat warga resah. Sebab, musim hujan sebentar lagi datang dan warga masih trauma dengan banjir besar yang terjadi awal tahun ini. Warga menginginkan perbaikan segera dilakukan untuk mencegah terjadinya kerugian dan korban jiwa. Kendati demikian, sebagai aparat desa dirinya tak mau berdiam diri menunggu perbaikan dari BBWS Cimanuk-Cisanggarung. Muspika, Polsek dan Koramil Pabuaran sudah bekerja bakti membuat tanggul sementara. “Kita kesal dan khawatir akan ada banjir kembali. Kami warga, pemdes dan Muspika Ciledug, Polsek dan Koramil Pabuaran turun kerja bakti,” bebernya. Tanggul sementara ini, lanjut dia, terbuat dari karung yang diisi pasir, lalu ditumpuk. Kekuatan tanggul ini tentu tak sekuat bila katup diperbaiki. Tapi, setidaknya warga bisa sedikit tenang karena sekarang ada penghalang dari luapan air. Tokoh masyarakat setempat, Kusnadi menambahkan, Sungai Cigoang rawan meluap lantaran mendapat debit air kiriman dari daerah lain. Meski di Ciledug tidak hujan, namun bila di Kabupaten Kuningan dan wilayah sekitar Cirebon hujan deras, sungai ini berpotensi meluap dan merendam kawasan permukiman. “Kami tidak habis pikir, kenapa kok BBWSCC menunda perbaikan katup. Harusnya, kerusakan ini menjadi prioritas. Entah apa yang ada dipikiran pejabat BBWSCC, begitu banyak masalah tanpa penyelesaian konkrit,” tegasnya. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: