Saatnya Pemain Berkompetisi di Profesional

Saatnya Pemain Berkompetisi di Profesional

  TERHENTI di fase grup Piala AFC U-19 tidak harus dimaknai buruk oleh skuad Timnas Indonesia U-19. Malah, dengan segala persiapan selama setahun ini, penggawa Garuda Jaya –julukan Timnas U-19- sudah siap untuk berkompetisi di ajang profesional di dalam maupun luar Indonesia. Ini cukup penting mengingat, beberapa pemain Garuda Jaya sebelumnya menjadi anak asuh klub ISL musim ini. Hanya saja, Evan Dimas Darmono dkk belum mendapatkan kesempatan bermain, sebab mereka harus fokus terlebih dahulu dalam menjalankan program ini. Indra Sjafri, pelatih Indonesia U-19 menjelaskan bahwa dengan kekalahan ini menjadi pertanda bahwa skuadnya untuk bisa bermain di level yang lebih tinggi, sepak bola profesional. \"Indonesia harus bersyukur punya 35 pemain bagus yang kami awali dengan persiapan nol. Semoga TC panjang yang kami jalani ini tidak sia-sia,\" tegas Indra. Kalau misalkan masih mendapatkan kepercayaan dari PSSI, Indra pun akan melakukan pemantauan kepada skuadnya saat ini. Terlebih dia menjelaskan kalau dilakukan TC panjang lagi, juga tidak akan berjalan maksimal. Pasalnya, dengan usia pemain Garuda Jaya yang akan mencapai 20 tahun, sudah saatnya untuk mengepakkan sayapnya ke level berikutnya. \"TC jangka panjang juga kurang bagus buat pemain. Mereka juga harus besar di kompetisi, saatnya mereka berkompetisi di profesional,\" tegasnya. Apalagi, pasca menjalani tur ke Spanyol lalu, pemain Indonesia U-19 juga punya kans untuk bermain di luar negeri. Terlebih jika bermain di dalam negeri, klub-klub ISL juga akan antri untuk mendapat tanda tangan mereka. \"Ada pemain yang mau diambil ke luar negeri, kami juga bersyukur untuk itu,\" tegas Indra. Pernyataan Indra itu diamini Paul Okon, pelatih Australia U-19. Menurut Paul, ada beberapa pemain Indoensia yang punya potensi untuk bisa bermain di luar negeri, A-League (Liga Australia) misalnya. \"Saya lihat memang ada sejumlah pemain Indonesia yang punya kemampuan dan kualifikasi untuk bermain di level luar negeri, Dinan (Yahdian Javier, red) salah satunya,\" tegasnya. Tak heran kalau Paul juga memberikan pernyataan positif bagi Garuda Jaya. Sebab, selain punya fisik yang prima, mereka juga punya kemampuan skill individu di atas rata-rata. Evan Dimas misalnya, gelandang sekaligus kapten Garuda Jaya ini punya VO2 Max paling bagus. Indeks VO2 Max-nya pun mencapai 69,53. Lebih lanjut, Paul mengungkapkan bahwa potensi sepak bola muda Indonesia ini sudah saatnya juga dipromosikan di level senior. Dengan kemampuan Evan dkk ini menjadi titik cerah di masa depan skuad Indonesia. \"Kalau Evan, memang dia yang punya kemampuan fisik yang bagus di skuad ini. Dia juga sudah siap bermain di level profesional,\" lanjut Indra. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: