Menjawab dengan Pesta Gol    

Menjawab dengan Pesta Gol    

0 Luksemburg v  Spanyol  4 LUKSEMBURG - Spanyol kembali ke jalur kemenangan. Setelah kekalahan menyakitkan 1-2 dari Slovakia (10/10), kemarin La Furia Roja -julukan Timnas Spanyol- menjawab kritikan publik dengan membantai tuan rumah Luksemburg empat gol tanpa balas di Stade Josy Barthel. Hasil tersebut membuat sang juara bertahan itu nangkring di posisi kedua klasemen sementara kualifikasi Euro 2016 Grup C dengan koleksi enam angka. Empat gol Spanyol diciptakan David Silva pada menit ke-27, Paco Alcacer (42’), Diego Costa (69’), dan Juan Bernat (88’). Gol Costa tersebut ibarat gol penobatan dirinya secara sah sebagai jugador La Furia Roja. Sebab, sejak kali pertama memperkuat Spanyol pada Juni lalu pasca proses naturalisasi, Costa belum juga mencetak gol. Itu berarti, Costa mememerlukan tujuh laga atau 515 menit bermain untuk bisa mencetak gol perdana buat jawara Euro 2008 dan 2012 tersebut. \"(Paceklik gol) itu begitu menggangguku. Itu memengaruhi diriku hingga tim kalah pekan lalu,\" kata bomber Chelsea itu seperti dikutip Guardian. Costa mencetak gol di babak kedua. Gol tersebut tercipta setelah skema set-piece serangan balik hanya menghasilkan kemelut di depan gawang Luksemburg. Tendangan gelandang Sergio Busquets yang mengarah langsung ke dada, dimanfaatkan Costa dengan menendang sambil berbalik 180 derajat. \"Bola mengarah kepadaku dengan pelan. Saya harus memaksanya masuk ke dalam gawang,\" kata Costa. \"Saya harus berterima kasih kepada pelatih (Vicente Del Bosque). Dia terus mempercayai saya meski situasinya sulit,\" imbuh mantan bomber Atletico Madrid tersebut. Pemain kelahiran Brasil tersebut memang harus segera membuktikan bahwa dirinya worth it bagi Spanyol. Sebab, \"ongkos\" yang harus dibayar untuk menaturalisasi pemain 25 tahun itu tidak murah. Dia harus menghadapi sinisme Brasileiro yang mengecamnya karena pindah kewarganegaraan. Luiz Felipe Scolari, pelatih Brasil kala itu, menuding Costa sebagai pengkhianat. Direktur bagian legal CBF (PSSI-nya Brasil) Carlos Eugenio Lopes bahkan menuding Costa memperkuat Spanyol karena tergiur uang. \"Sejak kejadian ini, timnas dan para pemain tidak akan pernah menerimanya,\" kecam Lopes. Jika Costa harus bersusah payah untuk mencetak gol perdana, lain halnya dengan Paco Alcacer. Pemain belia produk akademi Valencia itu kembali mencuri hati fans dengan sumbangan golnya. Sumbangan satu gol itu menggenapi dua gol berturut-turut yang dia ciptakan dalam dua laga kualifikasi. Sebelumnya, dia mencetak gol satu-satunya Spanyol saat keok di kandang Slovakia. Total, pemain 21 tahun itu mencetak tiga gol dalam empat caps-nya. Kemenangan telak tersebut tidak terlepas dari strategi Del Bosque merombak komposisi pemain pasca melawan Slovakia. Kiper sekaligus ikon Spanyol, Iker Casillas di-drop dan digantikan kiper Manchester United, David De Gea. Paket empat bek dipercayakan kepada trio Barcelona Gerard Pique, Marc Bartra, Jordi Alba, plus full back kanan Real Madrid, Dani Carvajal. Formasi itu mengeliminasi dua pemain yang sebelumnya dipasang Del Bosque di belakang. Yakni, full back Atletico Juanfran dan center back Real, Raul Albiol. Selain itu, Del Bosque juga tidak memasang Raja Assist Premier League, Cesc Fabregas. Dia memilih empat gelandang Andres Iniesta, Koke, Busquets, dan David Silva. Di pucuk serangan duo striker Alcacer dan Costa diduetkan. Meskipun begitu, Del Bosque mengaku belum puas dengan performa anak asuhnya. Pelatih 63 tahun tersebut menilai, Spanyol belum menampilkan sepak bola terbaiknya. Apalagi di menit-menit awal mereka sempat buntu dengan performa luar biasa kiper Jonathan Joubert. Mantan entrenador Real itu menilai pasukannya perlu membenahi ritme permainan. Dia tidak ingin timnya terjebak pada passing game yang lamban dan minim tusukan ke wilayah kekuasaan lawan. Dia membandingkan babak pertama dan kedua. Di babak pertama timnya terlena dengan ritme yang lamban tapi dominan dalam ball possession. Di babak kedua, mereka lebih direct. \"Kami perlu lebih banyak menyerang dengan langsung. Di babak kedua kami memang tidak terlalu flamboyan. Tapi, kami sangat efektif dan memproduksi jumlah gol yang sama seperti babak pertama,\" paparnya. (aga/ca)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: