Mengurung Diri di Kamar

Mengurung Diri di Kamar

KEKALAHAN Timnas Indonesia U-19 dari Australia, Minggu (12/10) sore lalu, membawa kesedihan yang cukup mendalam bagi seluruh masyarakat pecinta sepak bola di Indonesia, terlebih bagi skuad Garuda Jaya sendiri. Bahkan, selesai pertandingan, Evan Dimas Darmono dkk pun hanya mengurung diri di kamar. Jauh berbeda dari hari-hari sebelumnya yang dilalui Garuda Jaya. Salah satu kitman Timnas Indonesia U-19, Ade Ali, kemarin sore mengungkapkan bahwa seluruh penggawa Garuda Jaya masih larut dalam suasana kesedihan. Ini terlihat dari kegiatan yang dijalani mereka setelah pertandingan. Seperti biasanya, selepas pertandingan maupun latihan, Garuda Jaya selalu menjalani krioterapi. Tetapi itu tidak terlihat dilakukan sebagian besar skuad Indonesia U-19. Hanya Hansamu Yama Pranata dan juga M Fatchu Rohman, dua penggawa Garuda Jaya yang berposisi di lini pertahanan Indonesia. \"Mereka semuanya masih sedih, biasanya setelah pertandingan ada terapi. Tetapi hanya dua, Yama dan Fatchu Rohman yang menjalani terapi,\" ujar Ali yang juga pria asal Cirebon. Pun demikian dengan aktivitas mereka sepanjang Minggu malam hingga Senin pagi kemarin, suasana sunyi senyap. Kegembiraan dan keceriaan tampak tidak terlihat jelas dalam skuad yang sudah menjalani latihan bersama sepanjang tahun ini. Menurut Ali, hanya Evan dan Maldini Pali yang sempat mengunjungi kamarnya untuk curhat. Padahal biasanya sejumlah pemain pun hilir mudik untuk saling ngobrol dengan keceriaan. \"Mereka berdua (Maldini dan Evan, red) ngomong ke saya, maafin saya, Bang. Nggak tau lagi apa nanti kita masih bisa berlatih bersama lagi,\" terang Ali menirukan pernyataan Evan. Demikian juga saat pagi hari menjelang sarapan pagi Senin kemarin, suasana skuad Indonesia masih lesu pasca gagal memastikan tempat di babak perempat final Piala AFC U-19. Sebagaimana diketahui, seluruh penggawa Timnas U-19 memang harus menuju ke Nay Phy Taw untuk menjalani laga terakhir mereka melawan UEA di Grup B. Semua barang-barang skuad Timnas U-19 yang menjadi tanggung jawab Ali sebagai kitman sudah di titipkan ke lobby hotel. Sebab, skuad Garuda Jaya hanya membawa barang seperlunya ke ibukota baru Myanmar tersebut. \"Saat mengumpulkan barang saja mereka juga masih kelihatan sedih. Masih loyo semua,\" tegasnya. Evan saat di konfirmasi pun menunjukkan rasa yang cukup sedih. Mengingat kekalahan tersebut membuat mereka harus tersingkir lebih awal. \"Sedih Mas, ini kan harapan banyak orang, tetapi ini sudah menjadi takdir yang saya jalani,\" terangnya. (nap)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: