Konvoi Tank Leopard Hibur Warga Cirebon

Konvoi Tank Leopard Hibur Warga Cirebon

CIREBON - Kedatangan alutsista modern milik TNI AD berupa empat unit Tank Leopard, dua unit Tank Murder, lima unit Tank M 113 di depan balaikota, benar-benar menjadi magnet warga Kota Cirebon. Kejadian langka melihat langsung tank modern yang pernah dimiliki TNI ini, tidak disia-siakan warga. Mulai orang tua, pelajar hingga anggota TNI tanpa sungkan-sungkan naik tank berbobot 65 ton ini dengan tujuan sekadar foto hingga ikut Joyride (konvoi, red) menyusuri Jl Siliwangi, Jl Slamet Riyadi, Jl Wahidin, Jl Kartini dan finish di depan balaikota. Termasuk Wali Kota Drs H Ano Sutrisno MM, didampingi Danrem 063 Sunan Gunung Jati Kolonel Benny Effendi, serta para Dandim juga ikut dalam Joyride. Septic Tank Leopard melakukan Joyride yang selalu dikawal ketat tim pengawal Leopard khusus dengan seragam khusus. Tidak hanya itu, kekhawatiran publik selama ini terhadap Tank Leopard  yang bisa merusak jalan beraspal karena bobotnya di atas 60 ton, kemarin terpatahkan. Hal ini dibuktikan dengan Joyride yang dilakukan Tank Leopard  sebanyak dua kali ternyata tidak merusak aspal. Bahkan Radar yang sengaja ikut serta Joyride dan memastikan apakah berimbas terhadap kerusakan aspal jalan atau tidak, ternyata kerusakan aspal tidak terjadi. Walikota Cirebon, Drs H Ano Sutrisno MM mengaku bangga Kota Cirebon mendapatkan kehormatan atas kedatangan alutsista milik TNI Tank Leopard. Tentu saja ini menjadi kebanggaan bagi warga Kota Cirebon menyambut HUT ke-69 TNI dan HUT Kota Cirebon, tank leopard bisa hadir dan disaksikan langsung masyarakat. Apalagi masyarakat bisa ikut Joyride keliling dengan mengendarai Tank kebanggaan rakyat Indonesia. “Ini menjadi kehormatan dan kebanggaan warga Cirebon bisa melihat langsung Alutsista TNI berupa Tank Leopard,” tandasnya Komandan konvoi  Tank Leopard, Mayor Andre Masegni mengatakan, kedatangan kendaraan tempur di Kota Cirebon mulai dari Tank Leopard, Tank Murder, Tank M 113 dalam rangka menyambut HUT TNI, dan TNI melakukan Roadshow ke sejumlah kota di pulau Jawa untuk menunjukkan ke masyarakar tentang kendaraan tempur milik TNI, termasdk di antaranya Tank Leopard buatan Jerman. Daerah yang dilalui diantara Solo, Yogyakarta, Semarang dan terakhir Kota Cirebon. Setelah dari Kota Cirebon Ranpur (kendaraan tempur) ini akan langsung dibawa ke markasnya di Jakarta, namun demikian, sebagian dari Ranpur  selain dibawa ke Jakarta juga ada yang dibawa ke Bandung. “Tank Leopard ini dari Sura­baya mengikuti acara puncak HUT TNI, dan dibawa ke Jakarta melalui jalan darat sekaligus memperkenalkan kepada masyarakat,” tandasnya Lebih jauh Andre menjelaskan, tank Leopard ini sebenarnya baru pertama kali digunakan di Surabaya setelah dikirim dari Jerman menggunakan kapal, Meski sempat transit ke Jakarta untuk ganti kapal, tapi Tank Leopard  belum sempat masuk markas di jakarta, tapi langsung ke bawa ke Surabaya menggunakan kapal, begitu selesai mengikuti acara puncak HUT TNI, kepulangannya ke Jakarta melalui jalur darat. Jumlah tank Leopard yang sudah tiba di Indonesia sebanyak 26 unit, rencananya akan datang lagi ke Indonesia darit total tank Leopard yang dipesan sebanyak  103 unit. Untuk tank Leopard  ini kapasitanya diisi 4 personil berbeda dengan tank marder kapasitasnya bisa 10 orang. Bahkan daya jelajah sasaran musuh jarak efektifnya 5-7 km tapi daya jangkauannya lebih dari itu. Kecepatan tank Leopard juga mencapai 70 km per bahkan bisa bisa menyelam di kedalaman 4 meter. Pihaknya membeberkan, tank Leopard yang dipesan pemerintah RI spesifikasinya ada dua jenis, yakni Leoprad A 4 dan Leopard 2 RI. Dan Leopard yang ada sekarang jenisnya adalah A 4, sedangkan Leopard 2 RI belum dikirim ke Indonesia, bahkan Leopard 2 RI lebih canggih karena tank dalam kondisi sambil gerak bisa nembak lawan dan lawan bisa dalam posisi terkunci dengan kondisi tank tetap bergerak. Eko, salah satu warga yang ikut Joyride bersama anaknya mengaku bangga dengan alutsista TNI yang semakin cang­gih, ini dibuktikan dengan keha­diran tank Leopard yang selama ini menjadi kontroversi selain bobotnya diatas 60 ton  juga bisa merusak aspal jalan, ternyata ketika kita mengikuti Joyride ternyata jalan beraspal yang dilalui tidak ada yang rusak. “Ini sungguh luar biasa, TNI alutsistanya semakin canggih. Sebagai rakyat kita bangga dari waktu ke waktu TNI peralatan tempurnya semakin canggih. Apalagi rakyat  bisa melihat dan ikut konvoi diatas tank, ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami,’ pungkasnya. Usia Joyride bersama Wali kota, salah seorang guru yang diketahui bernama Tri pingsan diatas Tank Leopard, Tri tam­pak­nya tidak kuat dengan teriknya panas matahari  disepan­jang jalan, sehingga begi­tu tiba didepan balaikota, Tri tidak mampu turun dari Tank. Dengan dibantu Satgas Pemu­da Pancasila, dengan kon­disi pingsan, Guru SDN Astana II langsung diturunkan dari atas Tank dan dibawa ke pos security DPRD. Tri ketahui ikut naik keatas tank Leopard karena mendampingi para siswanya yang ikut Joyride. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: