Saung Eurih Bangun TPST

Saung Eurih Bangun TPST

Atasi Sampah, Pemprov Kucurkan Bantuan Rp505 Juta MAJALENGKA – Ketekunan, keuletan dan keseriusan anak-anak muda Kabupaten Majalengka yang tergabung dalam komunitas Saung Eurih dalam mengatasi persoalan sampah, kini mulai berbuah manis. Atas kerja kerasnya tersebut kini beberapa pihak mulai meliriknya dan mulai memberikan dukungan berupa bantuan peralatan dan program yang dibutuhkan anak-anak muda di kota angin ini. Ketua Kelompok Pemuda Saung Eurih Kelurahan Cicurug, Kecamatan/Kabupaten Majalengka Eman Kurdiman mengatakan, tahun anggaran 2014 Saung Eurih akan membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di lingkungan Margaluyu, Kelurahan Cicurug. Di lokasi tersebut akan dibangun TPST ukuran 10 x 15 meter dengan kapasitas daya tampung sampah rumah tangga dari 400 kepala keluarga. “Alhamdulillah tahun ini kita mendapat bantuan program dari Provinsi Jawa Barat untuk membangun TPST dan pembelian mesin pencacah sampah plastik serta pembuatan pupuk kompos dengan anggaran sebesar Rp505 juta. Pembangunan TPST tersebut baru dikerjakan mulai tanggal 6 Oktober 2014 secara swakelola dan direncanakan dan target akan selesai selama tiga bulan kalender,” jelas Eman Kurdiman kepada Radar, Senin (13/10). Dikatakan Eman, pembuatan TPST yang dilakukan komunitas Saung Eurih dengan dukungan dana dari pemerintah Provinsi Jawa Barat tersebut sebagai upaya untuk mengatasi persoalan sampah yang selama ini banyak memunculkan masalah di masyarakat. Setelah adanya TPTS tersebut, kedepan masyarakat tinggal menampung sampah di rumahnya masing-masing dan selanjutnya akan diambil atau dikumpulkan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) untuk diolah di TPST. Menurutnya, di lokasi TPST tersebut semua jenis sampah akan ditampung dan dipilih untuk diolah menjadi barang yang memiliki nilai dan dapat dimanfaatkan kembali guna meningkatkan kesejahteraan warga. Seperti halnya untuk sampah pelastik baik basah ataupun kering, sebelum diolah menjadi biji plastik terlebih dulu dicacah dan diolah sampai menjadi biji plastik. Kemudian untuk sampah basah akan diolah menjadi pupuk kompos yang selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk pupuk. Ditambahkan Eman, dengan adanya TPST yang menjadi lokasi pengolahan sampah yang cukup lengkap, tidak ada lagi alasan bagi masyarakat minimalnya di Kota Majalengka untuk membuang sampah secara sembarangan. Sebab, sampah yang dihasilkan rumahtangga dapat dikirimkan ke TPST untuk diolah kembali menjadi barang yang berharga dan lingkungan pun dapat terjaga dari kotoran sampah. “Mudah-mudahan program TPST seperti yang dikembangkan di Kelurahan Cicurug Majalengka nantinya dapat dikembangkan ke seluruh pelosok untuk mengatasi permaalahan sampah,” tandasnya. (eko)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: