Muhaimin Ancam Pecat Ali dan Fauzi Dari PKB,

Muhaimin Ancam Pecat Ali dan Fauzi Dari PKB,

    \"\" Bila Jadi Mata Rantai Suap di Kemenakertrans JAKARTA - Menakertrans Muhaimin Iskandar berjanji akan melakukan bersih-bersih terhadap anak buahnya yang terlibat suap di Kemenakertrans. Dua nama yang kini dalam sorotan yakni Ali Mudhori dan Fauzi. Sebagai ketua umum DPP PKB, Muhaimin  akan memecat kedua kader tersebut dari partai,  jika nanti terbukti terlibat. “Jika ada yang terlibat, pasti kami akan bersikap,\" ujar Muhaimin Iskandar, di sela menghadiri rapat kerja dengan Komisi IX di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, kemarin (8/9). Menurut dia, mekanisme di internal partainya pasti akan diterapkan bagi kader yang terlibat perkara korupsi. Karena itu pula lah, dia mengajak, seluruh pihak untuk mengikuti terlebih dulu proses hukum yang sedang berjalan di KPK saat ini. \"Makanya, tolong tunggu proses hukum,\" tandasnya. Kemarin, Komisi IX DPR memang secara khusus memanggil Muhaimin Iskandar untuk dimintai penjelasan terkait mencuatnya kasus suap yang melibatkan sejumlah pihak di kemenakertrans. Di sela-sela rapat, Muhaimin mengakui sejumlah nama-nama yang disebut para tersangka suap pernah bekerja di lingkungan kementeriannya. Di antara nama yang santer disebut ikut andil dalam kasus suap dana percepatan pembangunan infrastruktur daerah transmigrasi (PPIDT) adalah mantan anggota DPR dari Fraksi PKB Ali Mudhori. Nama Ali mencuat dari penuturan Rahmat Jaya, pengacara salah satu tersangka kasus suap Dharnawati. Rahmat menyebutkan, Ali dan beberapa nama lainnya terlibat dalam meminta fulus kepada PT Alam Raya Papua melewati Dharnawati. Motivasi dibalik permitaan uang ini, diduga untuk memuluskan langkah PT Alam Raya Papua memenangi tender proyek pengerjaan pembangunan daerah transmigrasi di kawasan Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat. Menurut Ketua Humas Kemenakertrans Supartono, proyek di Manokwari ini adalah pengerjaan infrastruktur jalan. Dalam rapat kerja (raker) antara Komisi IX DPR dengan Menakertrans kemarin, anggota dewan sempat menyorot keberadaan orang-orang yang berada di ring satu, atau juru bicara dan staf khusus. Mereka antara lain juru bicara Dita Indah Sari. \"Sedangkan staf khusus saya lainnya adalah Wafid, Anton, dan Jazil (Fawaid, red). Itu saja,\" ujar Muhaimin. Lalu bagaimana dengan Ali Mudhori? Muhaimin mengatakan memang benar jika Ali pernah bekerja di lingkungan Kemenakertrans. Tepatnya, setelah Muhaimin ditunjuk SBY menduduki kursi Menakertrans. Namun, tambah dia, Ali bekerja di lingkungan Kemenakertrans sebagai tim ad hoc atau tim sementara saja. \"Jadi bukan sebagai staf ahli,\" jelas Muhaimin saat rehat rapat. Di PKB saat ini, Ali Mudhori menjabat sebagai ketua DPC PKB Lumajang. Kedekatan Muhaimin dengan suami dari anggota DPR dari PKB Masyitoh tersebut, setidaknya tergambar pada acara syukuran rumah baru Ali Mudhori di Lumajang, pada pertengahan Maret 2011, lalu. Saat itu, Muhaimin menyempatkan turut hadir bersama-sama dengan Ketua Umum Tanfidziyah PB NU Said Aqil Siradj. Di tim ad hoc itu yakni, Ali Mudhori bekerja bersama dengan Fauzi. Salah seorang wakil bendahara umum DPP PKB itu termasuk yang ikut pula disebut oleh pengacara Dharnawati memiliki peran yang sama dengan Ali Mudhori. Tim ad hoc bekerja hingga penghujung 2010 lalu. Tugas tim tersebut adalah membantu Muhaimin atau akrab disapa Cak Imin, mempersiapkan data-data penunjang di lingkungan Kemenakertrans. Data-data penunjang ini digunakan untuk memetakan kondisi tanaga kerja di Indonesia maupun di luar negeri. Saat rapat, tudingan tajam terkait orang-orang yang berada di ring satu Muhaimin selama ini, sempat disampaikan sejumlah anggota Komisi IX DPR.  Di antaranya, politisi Partai Golkar Gandung Pardiman. Secara terbuka, dia sempat mengutarakan kecurigaannya, kalau nama-nama yang disebut-sebut terlibat suap selama ini, jangan-jangan memang sengaja dipelihara. \"Fungsinya jadi seperti tuyul-tuyul yang mengumpulkan uang,\" seloroh Gandung di sambut geer peserta rapat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: