Petani Tembakau Untung

Petani Tembakau Untung

BANTARUJEG-Kemarau dan kekeringan pada umumnya membuat sebagian masyarakat dan petani yang menanam padi mengeluh dan merugi, karena hasil tanamannya tidak optimal. Namun ternyata musim kemarau tidak selamanya membawa duka, justru bagi para petani tembakau musim kemarau dapat membawa berkah tersendiri bagi mereka. Seperti yang dialami para petani tembakau di Desa Wado Wetan, Desa Gununglarang, Desa Babakansari, Desa Bantarujeg Kecamatan Bantarujeg, termasuk bagi para petani tembakau yang ada di Desa Sinargalih, Desa Cisalak, Desa Sukajadi Kecamatan Lemahsugih, mereka justru mendapatkan keberuntungan. Karena tanaman tembakau yang ditanamnya telah membuahkan hasil panen yang cukup menggembirakan. Menurut sejumlah petani tembakau yang ada di Desa Babakansari Kecamatan Bantarujeg, Juju, Ating, Jojo, Entis dan sejumlah petani tembakau lainnya, musim kemarau seperti yang terjadi sekarang ini memang membuat masyarakat cukup kesulitan untuk mendapatkan air baik untuk memenuhi air minum, untuk mandi dan mengairi lahan persawahan. Sebab, rata-rata areal pertanian di wilayah Kecamatan Bantarujeg dan Kecamatan Lemahsugih itu merupakan sawah tadah hujan.Tapi walaupun lahan areal persawahan para petani telah mulai mengering, para petani tembakau masih bisa memanfaatkannya dengan cara menanam tanaman tembakau. “Jadi di balik musim kemarau panjang itu, bagi kami sebagai petani tembakau merasa sedikit lega, karena kami bisa menanam tembakau dan bisa panen tembakau,” ucapnya. Tanaman tembakau memang tidak terlalu banyak membutuhkan air, justru dengan musim kemarau seperti sekarang ini membuat tanaman tembakau milik para petani menjadi tumbuh subur dan hasil panen dari tanaman tembakau cukup memuaskan. Sementara itu, di tempat terpisah, hal senada diungkapkan oleh salah seorang pengepul (bandar) tembakau asal Desa Gununglarang Kecamatan Bantarujeg Jaja Permana, musim kemarau seperti ini tentunya sangat menunjang terhadap tanaman tembakau. Sebab menurutnya, untuk tanaman tembakau itu tidak terlalu banyak membutuhkan pengairan, justru selama dalam proses penanaman tanaman tembakau agar dapat menghasilkan panen tembakau yang berkualitas, asalkan selama dalam proses masa tanamnya mendapatkan perawatan dengan baik dan tidak terkena air hujan, maka hasil tanaman tembakau akan menghasilkan kualitas tembakau yang baik. Namun bilamana tanaman tembakau sampai tersiram hujan, kemungkinannya bisa menyebabkan tanaman tembakau akan terancam gagal panen. Dengan demikian waktu yang sangat tepat untuk menanam tanaman tembakau  itu adalah pada musim  kemarau, bukan pada saat musim kemarau basah apalagi pada waktu musim penghujan. Dan sudah tentu untuk proses penjemuran atau pengering tembakau itu sendiri, yang paling sangat dibutuhkan harus di bawah teriknya matahari, dan biasanya pada musim kemarau yang panjang seperti sekarang ini sangat membantu terhadap proses pengeringan tembakau. “Jangan salah, tanaman tembakau yang dihasilkan para petani tembakau dari wilayah Kecamatan Bantarujeg dan Kecamatan Lemahsugih yang ditampung di tempat usaha kami ini merupakan hasil tembakau terbesar di wilayah Provinsi Jawa Barat, dan menduduki peringkat kedua di Jawa Barat. Tempat pemasarannya meliputi Banjar, Ciamis, Tasikmalaya, Garut, Tanjungsari Kabupaten Sumedang. Bahkan sudah merambah ke Kota Kembang Bandung, termasuk ke sejumlah kota di Jawa Tengah,” jelasnya. Dikatakan, tembakau yang dihasil para petani dari wilayah Kecamatan Bantarujeg dan Kecamatan Lemahsugih itu terbagi dalam lima kelas tergantung dengan hasil tembakau yang dihasilkan. Untuk kualitas tembakau kelas 1 harga jualnya dihargai dengan Rp44 ribu-Rp45 ribu/kg, kualitas tembakau kelas 2 Rp40 ribu/kg, tembakau kelas 3 Rp35 ribu-Rp47 ribu/kg, tembakau kelas 4 Rp25 ribu/kg, tembakau kelas 5 Rp10 ribu-Rp12ribu/kg.(har)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: