Berharap Segera Terealisasi
KESENJANGAN dalam pembangunan menjadi alasan utama. Masyarakat di wilayah timur terkesan sudah bosan dengan janji-janji untuk perbaikan infrastruktur. Jalan rusak, infrastruktur sungai dan sarana pendukung lainnya begitu tertinggal di bandingkan wilayah barat. Pergantian bupati yang satu ke bupati yang lainnya ternyata tidak bisa mengobati kekecewaan warga atas tidak meratanya pembangunan. Kuwu Japura Lor, H Lasmino menyatakan, dirinya mendukung penuh adanya gerakan pemekaran. Bahkan, Lasmino mengklaim, para kuwu lainnya juga mayoritas mendukung WTC menjadi kabupaten mandiri. Namun, para kuwu kecewa karena hingga kini tidak dilibatkan dalam upaya memperjuangkan Kabupaten Cirebon Timur. “Kita akui saat ini kami dari para kuwu-kuwu ini belum pernah ada yang dilibatkan dalam pemekaran. Padahal, para kuwu itu mendukung pemekaran. Pegiat pemekaran ini tolong ngobrol dengan para kuwu dan BPD,” ujar Lasmino, kepada wartawan koran ini. Mantan ketua Forum Komunikasi Kuwu Cirebon (FKKC) ini kembali mengungkapkan bahwa kesenjangan pembangunan barat dan timur itu sudah terlalu parah. Bahkan, Lasmino berani bertaruh, Bupati Drs H Sunjaya Purwadi MM MSi, tidak akan sanggup membuat pembangunan di wilayah barat dan timur berimbang. “Bupati Sunjaya katanya akan fokus membangun Cirebon timur. Katakanlank bupati benar-benar fokus mengarahkan pembangunan ke WTC, tapi tetap dalam waktu lima tahun bupati tidak akan mampu membuat infrastruktur di barat dan timur berimbang,” bebernya. Lasmino berseloroh, peradaban wilayah timur dan barat sangat berbeda. Ibaratnya, di wilayah barat jalan kerbau saja sudah aspal. Tetapi di wilayah timur, kondisi jalan utama saja seperti kubangan kerbau. Kuwu Rawaurip, Lukman Hakim justru meminta dilibatkan dalam gerakan pemekaran WTC. Baginya, pernyataan mendukung pemekaran tidaklah cukup. Sebagai bukti nyata, dirinya ingin terlibat dalam gerakan morak tersebut. “Kuwu itu sangat paham betul kondisi masyarakat di bawah. Apa yang menjadi aspirasi masyarakat saya paham betul. Kalau ditanya pilih mana antara memekarkan diri dan tetap di Kabupaten Cirebon, pasti jawabannya mayoritas memekarkan diri,” tandasnya. Lukman yakin, potensi yang dimiliki WTC mampu untuk membentuk kabupaten mandiri. Potensi yang ada di WTC sangatlah luar biasa. Bila potensi ini dimaksimalkan dan dimanfaatkan betul-betul untuk masyarakat timur, tentu saja kesejahteraan akan lebih cepat tercapai. Kuwu Leuweunggajah, Ahmad Sujai juga sepaham dengan rekan-rekan kuwu lainnya. Menurut dia, ketimpangan yang terjadi benar-benar keterlaluan. Contoh paling mudah ditemui ialah kondisi penerangan di WTC. Bila malam hari banyak daerah yang masih gelap gulit, karena jumlah lampu penerangan jalan umum (PJU) yang sangat sedikit. “Tak perlu muluk bicara hal-hal lain sampai ke infrastruktur jalan dan pemerataan pembangunan. Hal yang paling mudah saja, jumlah PJU di WTC itu sedikit sekali. Sudah sedikit, banyak yang rusak dan tidak berfungsi,” katanya. Ketua BPD Astanamukti, Mulyadi memiliki alasan lain. Mulyadi mempersoalkan terlalu jauhnya rentang kendali pemerintahan dari WTC ke Sumber. Jarak yang terlalu jauh ini membuat berbagai aspek menjadi lebih lamban. Contoh sederhana bila camat atau kuwu dari WTC rapat di Sumber, sudah pasti waktunya di hari itu habis untuk perjalanan menuju Sumber. Ketiadaan pejabat ini tentu berdampak pada pelayanan publik, apalagi bila pejabat yang pergi ialah pemegang kebijakan. “Kalau tidak mekar, kapan WTC majunya? Saya yakin kalau masih jadi Kabupaten Cirebon, WTC ini sulit akan majunya. Tapi lihat daerah pemekaran lainnya itu bisa lebih maju setelah dilakukan pemekaran. Meski awal pemekaran itu memang masa-masa sulit jadi wajar, namun kalau sudah agak lama saya yakin akan maju juga. Saya ingin lembaga desa yang ada di WTC mari kita dukung pemekaran WTC,” paparnya. BPD Cikulak Kidul, Aminudin mengungkapkan, pemekaran WTC memerlukan kajian matang. Jangan sampai setelah dilakukan pemekaran, justru menjadi kabupaten miskin yang sulit berkembang. Tetapi, atas adanya rencana pemekaran, dirinya sangat mendukung. Ketua BPD Desa Gebang Mekar, Edi Syamsuri menegaskan, pemekaran WTC merupakan keharusan. Wilayah Kabupaten Cirebon terlalu luas, sehingga pembangunan tidak merata. Kemudian, banyak daerah yang tidak terperhatikan dengan baik oleh pemerintah. “Pemekaran merupakan langkah yang bijak. Ini demi kebaikan semua pihak,” tandasnya. Meski bupati menegaskan janjinya untuk fokus membenahi WTC, namun dirinya tak yakin fokus ini benar-benar 100 persen. Sebab, ada wilayah lain yang juga masuk dalam skala prioritas. Untuk membuktikan dukungannya, Edi mengaku, siap membantu pemekaran WTC, mengingat syarat pemekaran wilayah juga sangat tergantung dari para BPD. “Katanya kalau pemekaran itu harus ada restu dan dukungan dari BPD. Maka dari itu saya akan mendukung penuh dan membantu adanya pemekaran Cirebon timur supayah cepat terwujud,” tuturnya. Sementara kalangan ulama WTC yang juga Rois Syuriah PCNU Kabupaten Cirebon KH Usamah Mansyur, juga meminta gerakan pemekaran WTC untuk berkoordinasi dengan banyak pihak terkait. “Saya tuh belum pernah diajak ngobrol. Belum pernah diminta pendapat sama siapapun tentang pemekaran WTC. Baru sama kamu (wartawan koran ini, red). Kalau memang sebuah kebutuhan ya silahkan lakukan pemekaran wilayah,” ujar Usamah. Masih menurut Usamah, dirinya mengakui pembangunan yang tidak merata memang bisa dijadikan alasan untuk pemekaran wilayah. “Saya tuh buta tidak tahu tentang potensi yang dimiliki Cirebon timur. Tapi kalau dari kesenjangan pembangunan memang harus diakui logis manusiawi ingin perlakuan yang adil. Jadi sangat wajar dan logis apabila ada yang ingin dilakukan pemekaran wilayah,” katanya. Sementara itu, Ketua Komite Pemekaran Cirebon Timur (KPCT), Qorib Magelung Sakti mengakui, pihaknya belum berkoordinasi dengan lembaga desa dan tokoh masyarakat. “Kita akui kelemahan kita. KPCT masih melakukan pembenahan administrasi dan penguatan internal,” ujar dia. Qorib mengatakan, setelah peresmian kantor transisi WTC pihaknya akan melakukan road show keberbagai tokoh Cirebon timur termasuk kuwu dan BPD. “Nanti kita lakukan setelah selesai peresmian kantor transisi WTC minggu ini. Jadi minggu depan kita sudah road show,” ungkap Qorib. (den)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: